Absen 45 Tahun, Rusia akan Kembali Luncurkan Misi ke Bulan

Rusia akan mempelajari air yang terkunci di bawah permukaan dalam es permanen.

roscosmos
Pesawat yang akan diluncurkan pada misi Luna 25 milik Rusia.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, RUSIA -- Rusia akan meluncurkan misi ke Bulan tahun ini. Peluncuran dijadwalkan pada Bulan Oktober dalam misi Luna 25 yang akan melanjutkan misi Uni Soviet di Bulan.

Misi ini akan mengakhiri ketiadaan Rusia selama 45 tahun pendaratan di bulan. Misi sebelumnya yakni Luna 24 adalah misi luar angkasa berawak program Luna Uni Soviet.

Baca Juga


Para ilmuwan Rusia ingin menargetkan Bulan dengan mempelajari air yang terkunci di bawah permukaan dalam es permanen.

“Bulan adalah pusat program kami untuk dekade berikutnya,” kata Lev Zelenyi, penasihat ilmiah untuk Institut Penelitian Luar Angkasa Rusia, dalam presentasi virtual pada 23 Maret yang diselenggarakan oleh National Academy of Sciences, dilansir dari Space, Senin (19/4).

Pendarat yang akan diluncurkan pada Oktober mendatang dirancang untuk mempelajari es yang membeku secara permanen di bawah permukaan bulan. Saat mendarat, pesawat ruang angkasa akan menggunakan kamera buatan Eropa untuk memajukan misi bulan Badan Antariksa Eropa di masa depan.

Luna 25 hanyalah permulaan. Zelenyi menekankan akan ada total lima misi bulan dalam berbagai tahap perencanaan.

Pada 2023 atau 2024, Rusia berencana meluncurkan Luna 26. Kali ini, pengorbit yang akan mencari anomali magnet dan gravitasi di bulan dan menangkap gambar presisi tinggi dari lokasi pendaratan potensial.

Kemudian, pada 2025, Pengorbit akan kembali ke permukaan. Luna 27, yang oleh Zelenyi disebut paling penting. Seperti pendarat yang tiba tahun ini, Luna 27 akan menargetkan kutub selatan bulan dan membawa perangkat lunak pendaratan Eropa.

Pendarat akan membawa seperangkat instrumen.........

Pendarat akan membawa seperangkat instrumen yang dirancang untuk mempelajari bagaimana pengaruh berbagai hal mempengaruhi permukaan bulan. Variabel yang dimaksud adalah angin matahari, aliran konstan partikel bermuatan yang mengalir dari matahari, aliran konstan partikel bermuatan yang mengalir dari matahari dan mengalir tata surya.

Dua misi terakhir dalam seri Luna belum ada tanggal peluncurannya. Tapi Luna 28, juga dikenal sebagai Luna-Grunt, akan membawa langsung dari pendahulunya dengan membawa kembali ke Bumi secara kriogenik menyimpan sampel dari kutub selatan bulan yang akan menahan air es dan apa yang disebut senyawa volatil lainnya.

Selanjutnya, Luna 29 akan membawa penjelajah Lunokhod baru, kembali lagi ke misi Soviet. Lunokhod -1 menjadi penjelajah pertama yang berhasil di dunia lain pada 1970 dan menghabiskan 10 bulan menjelajahi wilayah yang dijuluki Mare Imbrium atau Sea of Rains.

Ambisi negara lain

Rusia memiliki banyak perusahaan dalam membuat sketsa program eksplorasi bulan yang ambisius. Amerika Serikat menargetkan eksplorasi manusia dengan program Artemis, yang juga mencakup banyak misi robotik bulan.

Pada Desember 2020, China mengirimkan sampel bulan pertama ke Bumi dalam beberapa dekade dalam serangkaian misi yang masih berlangsung yang disebut Chang’e. India dan Israel sama-sama menjanjikan pesawat ruang angkasa penerus setelah pendarat bulan mereka-masing-masing dijuluki Chandrayaan-2 dan Baresheet-mendarat di bulan pada 2019.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler