77 Busur Panah Uqbah bin Amir
IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Uqbah bin Amir turut dalam Perang Uhud dan peperangan-peperangan setelah itu. Dia seorang ahli strategi militer terkemuka yang sanggup mengacaukan pertahanan musuh dalam banyak peperangan.
Dalam peperangan menaklukkan Damaskus, Uqbah bin Amir menderita cidera dan luka parah. Panglima Abu Ubaidah bin Jarrah memerintahkannya untuk berangkat ke Madinah guna menyampaikan pesan kepada Khalifah Umar bin Khathab.
Delapan hari delapan malam ia memacu kudanya tanpa henti sehingga akhirnya tiba di hadapan Khalifah Umar. Bersama kaum Muslimin, Umar bin Khathab melakukan sujud syukur di Masjid Nabawi.
Uqbah bin Amir diangkat menjadi perwira dalam ketentaraan kaum Muslimin untuk menaklukkan Mesir. Saat pucuk pimpinan kaum Muslimin dipegang oleh Muawiyah bin Abu Sufyan, ia diangkat menjadi gubemur di Negeri Piramida itu.
Setelah memegang jabatan selama tiga tahun, Muawiyah menugaskannya ikut dalam peperangan menaklukkan Rodhes di Laut Tengah. Uqbah menyimpan banyak pengalaman dalam peperangan. Ia terkenal sebagai seorang pemanah jitu yang jarang sekali meleset sasaran tembaknya.
Ketika menjelang wafatnya, ia berada di Mesir. Ia kumpulkan semua anak-anaknya dan berwasiat kepada mereka, “Wahai anak-anakku, aku melarang kalian untuk melakukan tiga hal. Pertama, jangan menerima hadis Rasulullah kecuali dari orang yang tsiqah (dipercaya). Kedua, jangan berutang, sekalipun pakaian kalian compang-camping. Ketiga, jangan menulis syair sehingga menyebabkan hati kalian lalai dengan Alquran!”
Uqbah bin Amir Al-Juhani dimakamkan di kaki bukit Al-Muqatham di daerah Mesir. Ketika diperiksa beberapa peninggalannya, terdapat 77 busur panah. Setiap busur mempunyai tempat anak panahnya. Uqbah berpesan agar busur-busur tersebut dimanfaatkan oleh kaum Muslimin dalam berjihad di jalan Allah.
Semoga Allah melimpahkan cahaya ke wajahnya, sebagai seorang qari, alim dan panglima perang. Semoga Allah memberikan pahala yang berlipat dan surga Firdaus. Amin.