Pfizer dan BioNTech Ajukan Penggunaan Vaksin untuk Remaja

Ini akan mendorong program vaksinasi pertama untuk kelompok anak muda.

Song Kyung-Seok / Pool via AP
Seorang perawat mengisi jarum suntik dengan vaksin Pfizer BioNTech COVID-19 (ilustrasi)
Rep: Lintar Satria Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pfizer dan BioNTech mengajukan permintaan ke regulator obat-obatan Uni Eropa untuk menyetujui penggunaan vaksin virus korona ke anak berusia 12 hingga 15 tahun. Langkah ini akan mendorong program vaksinasi pertama untuk kelompok muda dan rendah risiko di Eropa.

Baca Juga


Dalam pernyataannya, dua perusahaan farmasi itu mengatakan permintaan yang mereka ajukan ke Badan Obat-obatan Eropa (EMA) berdasarkan ujicoba ke lebih dari 2.000 remaja yang menunjukan vaksin aman dan efektif. Demi keamanan dan perlindungan anak-anak akan dipantau selama dua tahun.

Sebelumnya, BioNTech dan Pfizer sudah meminta Badan Obat-obatan dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS) untuk menggunakan vaksin untuk usia 12 hingga 15 tahun. Menteri Kesehatan Jerman Jens Spahn menyambut baik laporan vaksin Covid-19 mendapat lampu hijau untuk diberikan pada remaja.

"Bila persetujuannya diberikan, maka akan mendorong perbedaan nyata program vaksinasi kami," kata Spahn dalam rapat sela di pabrik vaksin di Kota Reinbek, Jumat (30/4).

Sejak Desember tahun lalu EMA sudah memberikan lampu hijau untuk vaksin Covid-19 yang diproduksi Pfizer dan BioNTech. Semua orang berusia di atas 16 tahun di 27 negara anggota Uni Eropa dapat mengikuti program vaksinasi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler