“Warga Indonesia akan semakin mudah mengunjungi Bangladesh tanpa harus mengurus visa di kantor Perwakilan Bangladesh yang dapat memakan waktu lama,” kata Dubes Rl untuk Bangladesh Rina Soemarno dalam keterangannya, Senin.

Menurut Rina, kebijakan itu dapat dimanfaatkan bagi pemegang paspor Indonesia yang masih berlaku di atas enam bulan untuk mengunjungi Bangladesh selama 30 hari.

KBRI Dhaka berharap kebijakan tersebut dapat melancarkan mobilitas pemangku kepentingan antara kedua negara dan meningkatkan kerja sama.

Rina menilai, fasilitas tersebut juga perlu dimanfaatkan secara maksimal oleh pelaku usaha Indonesia untuk mengembangkan potensi kerja sama di Bangladesh.

“Dengan demikian, Indonesia diharapkan dapat terus menjadi salah satu mitra dagang utama Bangladesh,” ungkap Rina.

Rina menuturkan, kebijakan tersebut merupakan timbal balik atas fasilitas bebas visa yang diberikan Indonesia bagi WN Bangladesh pada 2016.

Akan tetapi, realisasi fasilitas visa on arrival ini masih ditangguhkan karena Bangladesh sedang menghadapi gelombang kedua pandemi Covid-19.

Rina mengatakan, implementasi kebijakan visa kunjungan saat kedatangan tersebut masih harus menunggu pengumuman lebih lanjut.