Empat Tujuan Peta Jalan Kemandirian Pesantren
IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan peta jalan kemandirian pesantren di Auditorium HM Rasjidi, Kemenag, Jakarta pada Selasa (4/5). Peta jalan kemandirian pesantren ini memiliki empat tujuan.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag, Muhammad Ali Ramdhani menyampaikan, peta jalan kemandirian pesantren setidaknya memiliki empat tujuan. Pertama adalah penguatan fungsi pesantren dalam menghasilkan insan-insan yang unggul dalam ilmu agama, keterampilan kerja dan kewirausahaan.
"Kedua, penguatan pondok pesantren dalam mengelola unit bisnis sebagai sumber daya ekonomi," kata Ramdhani saat peluncuran peta jalan kemandirian pesantren di Jakarta, Selasa (4/5).
Ia mengatakan, tujuan ketiga, penguatan pesantren dalam menjalankan fungsi pemberdayaan masyarakat. Keempat, penguatan Kemenag termasuk lembaga-lembaga lain dalam mewujudkan kemandirian pesantren.
Ia menerangkan, berbagai kegiatan peta jalan kemandirian pesantren dari tahun ke tahun, secara prinsip telah disusun sedemikian rupa berdasarkan tahapan waktunya. Di tahun 2021 punya tagline untuk mewujudkan pesantren entrepreneur.
"Yaitu dengan launching pada hari ini, dilanjutkan dengan launching pesantren entrepreneur, dashboard data ekonomi pesantren yang tengah dipersiapkan," ujarnya.
Ia menambahkan, selanjutnya ada pilot program untuk 100 pesantren pada tahun 2022. Untuk terciptanya badan usaha milik pesantren dan santri entrepreneur dengan meluncurkan 100 badan usaha miliki pesantren, dan meluncurkan gerakan santri entrepreneur. Serta meluncurkan platform digital ekonomi pesantren dan replikasi terhadap 500 pesantren untuk badan usaha milik pesantren dan santri entrepreneur.
Pada tahun 2023, Kemenag punya gagasan utama untuk menciptakan pesantren humanity ekonomi HAM. Ini akan diawali dengan peluncuran pesantren-pesantren humanity ekonomi HAM, peluncuran community of practice dan replikasi terhadap 1.500 pesantren.
"Tahun 2024 kita meninginkan tahun kemandirian pesantren berkelanjutan dan direplikasi model kemandirian pesantren pada 1.500 pesantren," ujarnya.
Ramdhani mengatakan, ini adalah kerja yang teramat berat. Tapi kalau dilakukan bersama-sama, yakin kemandirian pesantren yang disusun bersama dapat tercapai dengan baik.