Kemenkes Bantah Kasus B1617 di Banten
Kemenkes mengatakan hasil WGS dari kasus Tangsel belum terbukti.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten mengatakan, ada tiga warganya yang terinfeksi varian baru Covid-19 yaitu B 117 dan B 1617. Namun, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membantah adanya kasus B1617 di Banten karena belum ada penambahan kasus baru.
"Tidak ya, yang di Banten hanya B 117. Belum ada penambahan (kasus mutasi virus B1617) lagi dari kemarin yang dijelaskan," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Republika, Kamis (6/5).
Dia melanjutkan, pemeriksaan varian baru di Banten secara whole genome sequencing (WGS) belum membuktikannya. Artinya, dia menambahkan, yang dibicarakan Dinkes sekaligus Satgas Covid-19 belum terbukti.
"Iya, ada dua kasus kontak erat dari B1617 di Jakarta," katanya.
Sebelumnya, varian baru Covid-19 dikabarkan ditemukan di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Informasi itu dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten sekaligus Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Banten, Ati Pramudji Hastuti.
Ati menyebut, terdapat tiga warga Banten yang terkonfirmasi positif virus B1617 strain dari India dan B117 strain Inggris. Dua kasus B1617 strain India ada di Kecamatan Serpong Utara, Tangsel. Dan satu kasus B117 strain Inggris ada di Kecamatan Mekar Baru, Kabupaten Tangerang.
"Ada tiga pasien yang positif varian baru, satu kasus di Kabupaten Tangerang dan dua kasus di Tangsel," kata Ati dalam keterangannya, dikutip Kamis (5/5).
Ati menjelaskan, satu pasien di Kabupaten Tangerang terpapar virus corona jenis baru usai kembali dari luar negeri, yakni Arab Saudi. Sementara dua pasien di Tangsel diketahui terpapar dari anaknya yang tinggal di Jakarta.