Ukiran Ka’bah dan Foto Awal Mesir Dilelang di Sotheby’s
IHRAM.CO.ID, JAKARTA – Salah satu buku foto paling awal di dunia yang menampilkan 125 gambar pemandangan Mesir, Yerusalem, dan Baalbek tahun 1850-an sedang dalam proses lelang dengan tawaran awal 100 ribu poundsterling. Buku tersebut berjudul the Volume Egypt, Nubie, Palestine et Syrie oleh Maxime Du Camp dan merupakan bagian dari penjualan peta, atlas, dan sejarah alam di rumah lelang Sotheby’s.
Semua pemandangan di buku Du Camp adalah hasil perjalanan ke Timur Tengah pada tahun 1849. Penulis Prancis berkelana ke Mesir bersama novelis Gustave Flaubert yang ditugaskan oleh pemerintah Prancis untuk memotret situs arkeologi dan mendokumentasikan keadaan perdagangan dan pertanian di berbagai daerah.
Selama perjalanannya, Du Camp mengambil lebih dari 200 foto dari berbagai monumen dan situs. Dari semua foto, dia memilih 125 dan dimasukkan dalam bukunya. Kala itu, bukunya meraih sukses yang besar. Sotheby’s memperkirakan tidak lebih dari 200 eksemplar jilid yang dicetak dan hanya sedikit yang tersisa sampai sekarang.
Selain Mesir yang juga menarik perhatian adalah ukiran Ka’bah dari tahun 1791 dan menunjukkkan pemandangan Makkah, situs paling suci dalam Islam. Pekerjaan tersebut ditugaskan oleh seorang diplomat bernama Ignatius Mouradgea d'Ohsson dan diukir oleh Berthault setelah L N de Lespinasse. D’Ohsson kemudian memilih pengukir dan pembuat cetakan Charles-Nicolas dan Joseph Varin di Paris untuk membuat versi yang lebih besar dari karya tersebut. Ukiran itu diperkirakan dijual seharga 12 ribu sampai 18 ribu poundsterling.
Penjualan teratas di Sotheby’s adalah atlas kota Civitates orbis terrarum oleh Georg Braun und Franz Hogenberg. Karya multi-volume yang disebut sebagai Braun & Hogenberg merupakan salah satu koleksi kartografi perkotaan yang paling terkenal. Ini dilengkapi dengan denah, peta, dan gambar udara kota-kota di seluruh Eropa, sebagian Asia, Afrika, dan Amerika Latin.
Dilansir the National News, Jumat (7/5), karya berharga lain termasuk kumpulan empat peta dinding Willem Blaeu yang mencerminkan kartografi dekoratif selama Zaman Keemasan Belanda ditambah dua album fotografi Tibet yang diambil oleh dua prajurit selama Kerajaan Inggris. Ken Shepheard dan Archie Jack, perwira dari Korps Insinyur Kerajaan bertugas di India dan melakukan perjalanan ke Tibet untuk mensurvei kemungkinan rute transportasi pada tahun 1938.
Penjualan tersebut termasuk album foto bersama transkrip buku harian dan catatan Shepheard, ditambah peta India, Bhutan, Sikkim dan Tibet. Diperkirakan akan dijual seharga 40 ribu sampai 60 ribu poundsterling.