Islam Punya Sejarah yang Membanggakan di Afrika Selatan

Cyril Ramaphosa memuji Muslim Afsel atas peran mereka dalam memerangi apartheid

Presiden Cyril Ramaphosa mengatakan bahwa Islam memiliki sejarah yang kaya dan membanggakan di Afrika Selatan
Red: Nur Aini

 

Baca Juga


REPUBLIKA.CO.ID, JOHANNESBURG -- Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan bahwa Islam memiliki sejarah yang kaya dan membanggakan di Afrika Selatan. Dia mengakui kontribusi komunitas terhadap perang melawan apartheid, yang mengantarkan demokrasi pada 1994.

“Kami tahu bahwa komunitas ini membayar harga yang mahal untuk perlawanannya [terhadap apartheid] tetapi meskipun demikian, tetap berdiri teguh," kata Ramaphosa kepada para pemimpin komunitas Muslim Afrika Selatan di Athlone, Cape Town, selama acara buka puasa bersama, belum lama ini. 

Banyak Muslim Afrika Selatan menjadi bagian dari perjuangan anti-apartheid, termasuk mendiang Ahmed Kathrada, yang dipenjara bersama dengan presiden kulit hitam pertama dan ikon global negara itu, Nelson Mandela.

Ada juga Dullah Omar, seorang aktivis anti-apartheid, pengacara dan menteri kabinet yang menjabat dari 1994 hingga meninggal dunia pada 2004.

Ramaphosa mengatakan sejarah Afrika Selatan menegaskan tempat integral umat Islam dan semua komunitas agama dalam permadani budaya yang kaya yang menjadikan Afrika Selatan negara yang hebat.

"Sejarah kami menegaskan perjuangan komunitas [Muslim] ini melawan intoleransi tradisi yang telah berusia berabad-abad, melawan ketidakhormatan terhadap adat istiadat, dan melawan serangan kejahatan dan kekacauan," kata presiden.

Pujian untuk kedermawanan

 

Ramaphosa juga mengatakan komunitas Muslim di Afrika Selatan dikenal karena kontribusinya pada peningkatan komunitas, membantu orang miskin dan bekerja untuk mengatasi kemiskinan, ketidaksetaraan serta ketertinggalan pembangunan.

“Ini adalah tradisi amal yang dipertahankan terlepas dari keyakinan atau non-keyakinan mereka yang membutuhkan,” ujar dia.

Presiden menambahkan bahwa selama puncak Covid-19, ketika ada ketakutan dan ketidakpastian, komunitas Muslim bekerja sama dengan komunitas agama lain, bergandengan tangan dengan pemerintah untuk melayani komunitas.

Ramaphosa mencatat bahwa anggota komunitas Muslim membuka banyak dapur umum untuk memberi makan orang miskin, menyumbangkan bingkisan makanan dan menyediakan air untuk komunitas yang tidak mampu.

“Kami tahu sebagai orang Afrika Selatan bahwa semangat tidak mementingkan diri sendiri dan pelayanan tidak terbatas pada Ramadhan. Itu adalah ciri khas komunitas ini, yang karenanya kami sangat berterima kasih," tambah dia.

Muslim membentuk sekitar 3 persen dari populasi Afrika Selatan yang berjumlah hampir 60 juta.

Muslim telah tinggal di Afrika Selatan selama ratusan tahun dan memiliki sejumlah masjid dan situs warisan di seluruh negeri. Populasi Muslim terbesar di Afrika Selatan terletak di wilayah Western Cape.

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/islam-punya-sejarah-yang-kaya-dan-membanggakan-di-afrika-selatan/2232140
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler