Masjid Al Mudhafah Berusia 400 Tahun Terbuka untuk Jamaah
IHRAM.CO.ID, BALASMER -- Masjid Al-Mudhafah yang telah berusia lebih dari 400 tahun kini terbuka untuk jamaah. Masjid itu terletak di Balasmer di wilayah Asir, sekitar 55 km sebelah utara Abha, dan terletak di jalan yang menghubungkan kota Al-Baha dan Abha.
Dilansir dari Saudi Gazette pada Senin (10/5), Masjid Al-Mudhafah baru saja mengalami proses renovasi keseluruhan sebagai bagian dari Proyek Muhammad Bin Salman untuk Renovasi Masjid Bersejarah di Kerajaan Arab. Tercatat 30 masjid di 10 wilayah itu akan dipulihkan dan direhabilitasi.
Masjid yang runtuh atapnya sebagian sekitar 65 tahun lalu ini adalah salah satu dari sedikit masjid yang mempertahankan bentuk aslinya bahkan selama proses rehabilitasi, yang mempertimbangkan pentingnya menjaga struktur asli masjid.
Masjid itu adalah tempat berkumpulnya penduduk desa setempat serta penduduk dari desa tetangga dan berisi wisma untuk menampung orang yang lewat dan tamu di mana mereka disajikan makanan dan air dari pertanian yang diberkahi masjid yang melebihi 13 pertanian.
Imam terkemuka bertugas sebagai pengkhotbah dan pengajar di masjid, termasuk Dhaif Allah Al-Ahmari, Hammoud Bin Mohammed, Mohammed Bin Mani` Al-Muqlab, Ali Bin Abdullah, dan Syekh Abu Ayoun Al-Qahtani, dan di antara mantan muazin paling terkemuka di masjid Saeed Bin Mohammed, Abdullah Bin Ali, dan Saeed Mohammed Abu Hammad.
Selain sebagai tempat sholat dan ibadah, masjid memiliki peran sosial yang penting dimana penghuninya biasa bertemu dan berdiskusi tentang urusan kehidupan sehari-hari dan mengatasi setiap masalah dan perselisihan rumah tangga.
Dibangun di atas lahan seluas sekitar 325,7 meter persegi dan menampung hampir 108 jamaah, masjid bersejarah ini dibedakan dari konstruksi batu bergaya Sarat dengan atap yang terbuat dari kayu juniper. Itu terdiri dari rumah doa, halaman luar, tempat wudhu tua, dan ruang kecil untuk tamu yang disebut "Manzala".
Ketinggian menara masjid persegi panjang ini mencapai 4,70 m. Masjid Al-Mudhafah yang bersejarah setelah dikembangkan terdiri dari mushola, alun-alun, toilet, dan tempat wudhu.