Dosis Kedua Vaksin Disebut Tekan Varian India di Inggris

Inggris telah mencatat 1.313 kasus Inggris dari varian India.

The Guardian/David Levene
Warga Muslim lansia menerima vaksinasi Covid-19 di klinik pop-up (sementara) di Masjid London Timur di Inggris, Sabtu (6/2).
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dosis vaksin kedua dapat diajukan dan pembatasan lokal diberlakukan untuk membantu mengatasi virus corona varian India di daerah yang paling parah terkena dampak di Inggris. Menteri Vaksin Inggris Nadhim Zahawi mengatakan Inggris akan 'melenturkan' program suntikannya ke tempat yang paling baik digunakan.


"Ini juga bisa termasuk memvaksinasi orang yang lebih muda dalam rumah tangga multi-generasi," kata Zahawi dilansir di BBC, Jumat (14/5).

Kesehatan Masyarakat Inggris (PHE) telah mencatat 1.313 kasus Inggris dari varian India. Angka yang dirilis pada Kamis (13/5) lebih dari dua kali lipat dari 520 kasus yang dicatat oleh PHE hingga 5 Mei.

Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial (DHSC) mengatakan belum ada bukti kuat yang menunjukkan varian ini memiliki dampak yang lebih besar pada keparahan penyakit atau menghindari vaksin.

Tetapi juga dikatakan para menteri tidak dapat mengesampingkan pemberlakuan kembali pembatasan ekonomi dan sosial di tingkat lokal atau regional jika bukti menunjukkan mereka perlu untuk menahan atau menekan varian yang lolos dari vaksin.

Pemerintah Inggris juga mempertimbangkan untuk mengajukan dosis kedua bagi orang-orang yang memenuhi syarat. Zahawi mengatakan pilot percontohan vaksinasi orang muda dalam rumah tangga multi-generasi di Luton telah berhasil.

Menteri vaksin mengatakan pemerintah belum memutuskan untuk lockdown lokal lagi, termasuk tindakan regional atau nasional lebih lanjut. Namun, dia mengatakan pengujian lonjakan adalah cara paling efektif untuk menangani varian.

Pengujian lonjakan sudah dilakukan di 15 wilayah di seluruh Inggris. Ini adalah saat pengujian yang ditingkatkan dan pelacakan kontak yang ditingkatkan dilakukan di lokasi tertentu untuk mencoba mencegah penyebaran wabah.

Pada Kamis, Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan pelonggaran lockdown yang direncanakan Inggris tidak dapat dilanjutkan. Pelonggaran besar berikutnya dari pembatasan akan berlangsung pada 17 Mei.

Pada Kamis, Inggris melaporkan 11 kematian lainnya dalam 28 hari setelah tes Covid-19 positif dan 2.657 kasus lebih lanjut.

Hampir 36 juta orang juga telah menerima setidaknya satu dosis vaksin virus corona dan pada hari Jumat PHE mengatakan vaksin telah menyelamatkan 11.700 nyawa dan menghentikan 33 ribu orang menjadi sakit parah akibat penyakit tersebut di Inggris.

DHSC mengatakan langkah-langkah tambahan di mana "kelompok" kasus terdeteksi akan mencakup peningkatan urutan genom kasus untuk memantau varian, meningkatkan keterlibatan komunitas dan mendorong penyerapan vaksin bagi mereka yang memenuhi syarat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler