Rama dan Fitri; Session Konflik Yerusalem
Rama dan Fitri; Session Konflik Yerusalem
"Roket diluncurkan lagi, Fit," kata Rama.
"Apa Cina meluncurkan roket pengganti yang jatuh tempo hari, Ram?" tanya Fitri.
"Milisi Palestina dan Israel, Fit. Mereka terlibat bentrok senjata lagi. Bukan roket Cina."
"Ada apa lagi dengan mereka? Israel dan Palestina sepertinya tidak akan berdamai selamanya."
"Dari sejarahnya ya begitu, Fit. Apalagi sudah ditegaskan dalam Al-Quran. Mereka tidak akan berhenti kecuali kita mengikuti kemauan mereka. Di sisi lain orang Yahudi meyakini tanah yang dijanjikan itu adalah wilayah Israel."
"Apa orang-orang Yahudi itu tidak menghargai umat Islam yang sedang merayakan Idul Fitri?"
"Namanya konflik, tidak mengenal waktu dan kondisi. Kapan pun mungkin terjadi. Apalagi jika ada pemicunya. Konflik di Yerusalem dimulai ribuan tahun lalu, termasuk saat zaman Alkitab, Kekaisaran Romawi, dan Perang Salib. Namun konflik di abad ke-20 ini berakar pada kolonialisme, nasionalisme, dan anti-Semitisme."
"Formula apa yang cocok untuk menghentikan konflik Palestina - Israel ini ya, Ram?"
"Ini masalahnya bukan hanya mencari formula atau cara menyikapinya. Akar permasalahan utama yang melatarbelakanginya itu adalah hal fundamental, Fit. Terlepas dari masalah politik atau apa pun itu. Masing-masing pihak mengklaim kebenaran atas dasar keyakinan terhadap ajaran agama. Namun, campur tangan Inggris waktu itu yang aku pikir awal mula konflik ini terjadi. Bangsa Yahudi Israel itu tidak punya wilayah negara, Fit. Inggris yang mendapat mandat membentuk negara bagi Israel. Berlanjut sampai sekarang, Amerika sering kali memosisikan dirinya mendukung Israel. Ketidakadilan yang diterima oleh warga muslim Palestina membuat mereka melawan."
"Terus, apakah tidak ada upaya untuk mendamaikan kedua pihak itu?"
"Radikalisme sepertinya sulit dibendung, Fit. Bukan kalangan muslim saja yang menolak keberadaan negara wilayah Israel, tetapi kaum Yahudi Israel juga punya stereotip anti Arab. Namun, faktanya ada kok sekte Yahudi yang menentang pendirian negara Israel. Alasannya, mereka memiliki keyakinan bahwa umat Yahudi baru boleh mendirikan negara kalau Sang Juru Selamat atau Mesias sudah datang di dunia ini."
"Iya, ya, Ram. Ternyata rumit. Di Indonesia saja kelompok-kelompok radikal itu masih ada. Jadi, kemungkinan itu tetap akan terbuka jika masih ada kelompok-kelompok yang merasakan ketidakadilan, kekecewaan, atau tidak mustahil adanya arogansi mereka terhadap kaum dan golongan mereka sendiri. Akhirnya merugikan orang lain."
Bogor, 14 Mei 2021, 22:33
#Cerpendiakrostik