Gus Ami: Jangan Abaikan Protokol Kesehatan Usai Lebaran
Memang tidak mudah mengendalikan pergerakan masyarakat
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah mengeluarkan kebijakan larangan mudik Lebaran sebagai upaya antisipasi terjadinya ledakan kasus Covid-19. Kendati begitu, belum ada jaminan bahwa tidak akan terjadi ledakan kasus baru.
Sebab, sejak beberapa hari menjelang Lebaran maupun saat hari H Lebaran, kerumunan orang masih terjadi dimana-mana. Menjelang Lebaran, mal, pasar, kuburan dan tempat-tempat strategis lainnya masih tidak terkendali. Larangan mudik juga masih banyak yang diterobos. Ironisnya, perkumpulan massa di lokasi-lokasi strategis banyak yang tidak mematuhi protokol kesehatan (prokes), seperti penggunaan masker, hand sanitizer maupun jaga jarak. Di tempat-tempat umum, masyarakat cenderung mulai kurang mematuhi protokol kesehatan.
"Kalau kita amati beberapa hari belakangan ini di tempat-tempat keramaian massa berjubel dan ketaatan terhadap protokol kesehatan mulai kendor. Kalau melihat kepadatan di jalanan ketika hari H Lebaran pasca salat Ied, seperti di kawasan penyangga sekitar Ibu Kota, itu menunjukkan kalau pergerakan orang mulai leluasa. Kita berharap jangan sampai ada ledakan kasus pasca Lebaran ini. Kalau bisa tetap di rumah saja, tapi kalau memang harus keluar rumah ya tolong jaga protokol kesehatan demi keselamatan bersama," ujar Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar, Jumat (14/5).
Dikatakan Gus Ami, sapaan akrab Muhaimin Iskandar memang tidak mudah mengendalikan pergerakan masyarakat. Meskipun sudah dibuat berbagai peraturan pembatasan dan lainnya, fakta di lapangan masyarakat masih cenderung bebas bergerak dan melakukan pertemuan tatap muka secara masif. Karena itu, Gus Ami mengingatkan bahwa harus ada kesadaran pribadi untuk tetap disiplin menjaga diri dan keluarga terhadap potensi tertular virus.
"Saat ini seolah-olah masyarakat ini sudah kurang peduli dan merasa tidak ada apa-apa lagi padahal kalau kita lihat data harian kasus Covid-19 ini masih cukup tinggi. Memang kondisi seperti ini membosankan, tapi bagaimanapun menjaga kesehatan diri dan keluarga itu harus jadi prioritas," tutur Ketua Tim Pengawas Penanganan Bencana Covid-19 DPR ini.
Mengacu pada data Satgas Covid-19 Kementerian Kesehatan per Kamis (13/5/2021), total kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 1.731.652. Jumlah kasus baru sebanyak 3.448 orang.
Selain itu, pemerintah menyampaikan total jumlah pasien Corona yang meninggal di Indonesia mencapai 47.716 orang. Pada Kamis, jumlah pasien meninggal dunia bertambah 99 pasien. "Kalau lihat angka pergerakan kasus hari tersebut, ini masih cukup mengkhawatirkan jadi jangan pernah lengah sedikitpun. Tetap patuhi protokol kesehatan," tutur Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Gus Ami juga meminta agar usai Lebaran ini, program vaksinasi dipercepat sehingga potensi kekebalan tubuh masyarakat dari serangan virus semakin baik. "Tapi jangan pernah berfikir kalau sudah divaksin lantas sudah aman terus abai prokes. Ingat, vaksinasi hanya merupakan ikhtiar untuk mengurangi laji penularan, bukan berarti kita terus kebal dari serangan virus kalau sudah divaksin," katanya.