Kemenparekraf Gandeng Dompet Dhuafa Kembangkan Desa Wisata
Ada 34 juta masyarakat menggantungkan mata pencahariannya di pariwisata dan ekraf
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggandeng Dompet Dhuafa guna mengembangkan desa wisata. Keduanya akan berkolaborasi dan bergerak bersama menghadirkan solusi permasalahan ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi Covid-19 melalui pengembangan desa wisata.
"Walalupun ada pembatasan kegiatan masyarakat skala mikro tapi inovasi dan kreatifitas ini tidak bisa dibatasi dan akan terus terakselerasi dengan adanya pandemi ini," kata Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno dalam keterangan, Jumat (14/5) lalu.
Dia mengungkapkan, kolaborasi dengan Dompet Dhuafa yang terpikir yakni konsep kemitraan dalam pengembangan Desa Wisata. Dia mengatakan, ada 34 juta masyarakat yang menggantungkan mata pencahariannya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf).
"Namun selama masa pandemi ini banyak sekali yang terkena PHK, pengurangan jam kerja atau akhirnya jatuh ke dalam garis kemiskinan," katanya.
Politikus Gerindra ini melanjutkan, Kemenparekraf telah menyalurkan dana hibah pariwisata yang pertama Rp 2,2 triliun pada 2020 untuk mengurangi beban pelaku pariwisata kreatif. Dia mengungkapkan, pemerintah akan segera mengucurkan kembali dana hibah Rp 3,7 triliun dalam waktu dekat.
"Akan tetapi di saat yang sulit ini, kami tentunya juga butuh dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu Kemeparekrag menggandeng Dompet Dhuafa untuk berkolaborasi bersama menghadirkan solusi permasalahan ekonomi ini," katanya.
Tak hanya menyalurkan dana hibah pariwisata, Sandiaga mengatakan bahwa pemerintah juga tengah fokus menggarap pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dengan mengandalkan wisatawan nusantara melalui pegembangan desa wisata. Program tersebut, lanjut Sandiaga, merupakan bagian dari transformasi Kemenarekraf menjadikan ekonomi kreatif sebagai lokomotif untuk penciptaan lapangan kerja.
"Kita sudah diamanahi 224 desa wisata tapi kurang banget. Menurut saya angka yang bagus itu 1.000 lebih, tapi karena kita keterbatasan sumber daya kita perlu mitra. Karena ini menurut saya menciptakan lapangan kerja, menyentuh langsung ke ekonomi masyarakat dan programnya lagsung dirasakan," katanya.