Ditutup, Wagub Jabar Tinjau Langsung Objek Wisata Batukaras

Peninjauan dilakukan usai viralnya video terkiat padatnya objek wisata Batukaras.

Republika/Bayu Adji P
Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum mendengarkan aspirasi para pelaku usaha di kawasan objek wisata Pantai Batukaras, Ahad (16/5). Para pelaku usaha mengkritisi kebijakan penutupan Pantai Batukaras yang dilakukan secara mendadak.
Rep: Bayu Adji P Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meninjau langsung objek wisata Pantai Batukaras di Kabupaten Pangandaran, Ahad (16/5). Peninjauan itu dilakukan usai viralnya sebuah video di media sosial perihal kepadatan wisatawan di kawasan itu sehari sebelumnya. 

Baca Juga


"Saya hari ini ditugasi Gubernur untuk menindaklanjuti apa yang viral di media tentang tempat wisata. Kita menutup objek wisata di pangandaran sejak hari ini. Jadi sudah tidak ada kerumunan," kata dia, Ahad.

Namun, kedatangan orang nomor dua di Jabat ke tempat itu disambut oleh ratusan pelaku usaha yang sudah menanti dari pagi hari. Para pelaku usaha di kawasan Pantai Batukaras mengeluhkan penutupan aktivitas pariwisata di tempat itu secara mendadak.

Uu mengatakan, pada dasarnya aktivitas pariwisata di Jabar tak dilarang oleh pemerintah. Syaratnya, penerapan protokol kesehatan (prokes) harus dilakukan dengan ketat. "Mereka juga mengeluhkan kenapa tak ditutup dari awal. Kita sampaikan, pemerintah tidak melarang wisata, karena itu untuk menggeliatkan ekonomi masyarakat Jabar setelah Covid-19," kata dia.

Namun, lantaran adanya video viral terkait padatnya pengunjung ke Pantai Batukaras pada Sabtu (15/5), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar bertindak tegas untuk menutup tempat itu. Sebab, dalam video yang beredar itu, para pengunjung terlihat tak menerapkan prokes. 

Uu mengakui, penutupan itu tentu membuat para pelaku usaha terdampak. Bahkan, lanjut dia, banyak pedagang di kawasan pantai merugi karena sudah mengeluarkan modal besar, tapi akhirnya aktivitas di Pantai Batukaras ditutup.

"Saya sudah berbicara dengan para pelaku usaha. Saya pasti merasakan, pengusaha sangat menunggu hari ini untuk mendapat keuntungan pemasukan dari mereka. Ini akan kita bawa ke pemprov agar ada kesimpulan," kata dia.

Uu berjanji, Pemprov Jabar akan segera menentukan kebijakan terbaik terkait aktivitas pawisata di Kabupaten Pangandaran. Dengan begitu, para pelaku usaha juga tak terkena imbasnya. 

"Setelah bertemu pedagang, mereka berjanji akan menerapkan prokes, tapi saya belum bisa berikan keputusan. Mudah-mudahan kebijakan pemerintah tak memudaratkan masyarakat, dan kegiatan masyarakat tak memudaratkan kita semua," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menginstruksikan akses menuju objek wisata di Pangandaran dan Ciwidey ditutup. Ia mengimbau masyarakat, khususnya kepada wisatawan, untuk memutarbalikkan kendaraan karena akses ke Pangandaran dan Ciwidey akan ditutup. 

Di tengah pandemi Covid-19, perayaan Idul Fitri tahun ini tentu akan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Masyarakat mesti beradaptasi dan menahan diri. Yang terpenting saat ini, kata Kang Emil, warga Jabar harus mengutamakan kesehatan keluarga, baik di rumah dan kampung halaman.

“Kesabaran adalah hal penting dalam menghadapi kesusahan di masa pandemi. Yaitu kesabaran menghadapi larangan pembatasan mudik, juga pelaksanaan Idul Fitri, yang mungkin tidak nyaman, tapi itulah esensi ujian dan esensi latihan kesabaran,” kata dia. 

Sementara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran mengeluarkan kebijakan untuk menutup seluruh objek wisata di daerah itu per Ahad (16/5) pukul 00.00 WIB. Penutupan itu dilakukan sampai dengan waktu yang belum ditentukan. 

Sebelumnya, penutupan hanya dilakukan untuk objek wisata Pantai Batukaras. Namun, akhirnya Pemkab Pangandaran akhirnya memutuskan untuk menutup seluruh objek wisata yang ada. 

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, akses jalan menuju seluruh objek wisata di Kabupaten Pangandaran dijaga oleh petugas gabungan. Wisatawan yang baru datang mau masuk ke objek wisata diminta putar balik oleh petugas. 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler