Kapan Perang Gaza Rampung?
IHRAM.CO.ID, Oleh: Faisal Asegaf, Pengamat Timur Tengah dan Pendiri Albalad.co
Pertanyaan di atas tidak relevan dengan kecaman masyarakat internasional terhadap serangan barbar dilancarkan Israel terhadap Jalur Gaza sejak Senin pekan lalu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu - sudah lebih dari 15 tahun menjabat (1996-1999) dan 2009 hingga sekarang - tahu betul dan sudah mengkalkulasi cuma kecaman bisa dilakukan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Konferensi Islam, atau Liga Arab.
Netanyahu sangat sadar dunia tidak berdaya. Berapa pun banyaknya pelanggaran hukum internasional, kejahatan perang, dan kejahatan kemanusiaan dilakoni negara Zionis itu, tidak pernah ada sanksi mereka terima. Pejabat sipil dan militer Israel bebas dari jeratan hukum.
Alhasil, kapan Perang Gaza rampung? Semua terserah Netanyahu. Apalagi sampai sekarang tidak ada satu pun elite politik Israel, di dalam pemerintahan atau oposisi, termasuk Ketua Partai Yesh Atid Yair Lapid, menentang gempuran udara atas target-target milik Hamas dan Jihad Islam.
Perlu diingat, perang diprovokasi oleh keputusan pengadilan Israel untuk mengusir warga Syekh Jarrah dari rumah-rumah mereka di Yerussalem Timur dan serbuan aparat keamanan Israel ke dalam Masjid Al-Aqsa, terjadi ketika Netanyahu sangat kecewa lantaran gagal membikin pemerintahan.
Lima hari sebelum Perang Gaza meletup, Presiden Reuven Rivlin memberikan mandat hingga 2 Juni kepada Yair Lapid buat membentuk pemerintahan.
Tentu saja Netanyahu akan memanfaatkan perang tengah berkecamuk untuk memperbaiki pamornya anjlok karena menjadi terdakwa tiga kasus korupsi. Dan 2 Juni menjadi batas bagi Netanyahu pula untuk menggagalkan upaya Lapid menjadi perdana menteri menggantikan dirinya.
Tidak sampai sepekan, usaha Netanyahu berhasil. Ketua Partai Yamina Naftali Bennett sudah berubah haluan. Dari tadinya siap berkoalisi dengan Yair Lapid kembali bersedia berkoalisi dengan Netanyahu.
Jika posisi ini yang terjadi sampai 2 Juni, jabatan Netanyahu selamat. Atau setidaknya akan ada pemilihan umum kelima dalam dua tahun belakangan.
Netanyahu sudah menyatakan perang akan berlangsung selama mungkin yang dibutuhkan. Bukan sekadar melumpuhkan kekuatan Hamas dan Jihad Islam, tapi sampai Netanyahu bisa menjamin jabatannya tidak lepas.