Mengapa Assasin Syiah Ingin Bunuh Salahuddin Al Ayyubi?

Salahuddin menghadapi beberap kali percobaan pembunuhan

MgIt03
Salahuddin menghadapi beberap kali percobaan pembunuhan. Ilustrasi Salahuddin Al Ayyubi
Rep: Rossi Handayani Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Prajurit dan penguasa yang fenomenal, Sultan Salahuddin Al Ayyubi dalam puncak kekuasaannya pernah memerintah Mesir, Suriah, Mesopotamia, Hijaz, dan Yaman. Semasa hidupnya, dia tak luput dari serangan musuh, salah satunya kelompok Hassyasyin (di Barat dikenal dengan Assasin).


Dikutip dari laman Youm7 pada Senin (24/5), sekte pecahan Syiah Ismailiyah (Assassin) ingin membunuh Salahuddin Al Ayyubi. Hal ini karena dia menggulingkan Kekhalifahan Fatimiyah. Mereka bekerjasama dengan Tentara Salib untuk melenyapkannya. Terdapat beberapa upaya untuk melenyapkannya. 

Upaya pertama oleh Assassin untuk membunuh Salahuddin terjadi pada Desember 1174 M ketika dia mengepung Aleppo. Di mana beberapa Assassin berhasil menyusup ke kamp Salahuddin, dan perkelahian pun terjadi di mana sejumlah besar orang terbunuh, tetapi Salahuddin sendiri tidak terluka. 

Upaya lain terjadi pada 22 Mei 1176 M. Beberapa Assassin yang menyamar sebagai tentara Salahuddin berhasil menyusup ke kamp. Kemudian menyerang, tetapi Salahuddin hanya terluka ringan berkat baju besi yang dia kenakan. 

Setelah kejadian ini, Salahuddin mengambil tindakan pencegahan yang luas untuk menyelamatkan hidupnya. Dia tidur di tempat khusus yang dibangun untuknya. Salahuddin tidak mengizinkan siapa pun yang tidak mengenalnya secara pribadi untuk mendekat.

Adapun Sultan Salahuddin Al Ayyubi lahir pada 532 H (1137 M) di Tekrit di Tepi Barat Tigris antara Mosul dan Baghdad. Dia sangat disayangi ayahnya, Ayyub. Keluarganya memiliki latar belakang dan keturunan Kurdi.

Salahuddin Al Ayyubi menjadi orang yang selama dua puluh tahun menantang Tentara Salib, dan akhirnya memukul mundur pasukan gabungan Eropa yang datang menyerbu tanah suci, Yerusalem.    

 

Sumber: youm7

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler