Sidebar

Museum Agung Mesir Bakal Dibuka Secara Resmi Kembali

Friday, 28 May 2021 07:17 WIB
Museum Agung Mesir Bakal Dibuka Secara Resmi Kembali. Seorang polisi mengendarai unta di depan Piramida Agung Giza, di Giza, Mesir, 18 Desember 2020. Duta Besar Niat Baik United Nations Development Program (UNDP) untuk Negara-negara Arab, Michael Haddad, memulai perjalanan sejauh lima kilometer bersama sekelompok Atlet Mesir menyerukan langkah-langkah untuk memasukkan penyandang disabilitas melalui penggunaan teknologi bantu.

IHRAM.CO.ID, KAIRO -- Penyelenggaraan upacara pembukaan Museum Agung Mesir (GEM) yang banyak tertunda akibat pandemi virus corona jenis baru 2019 (Covid-19) bakal segera dilaksanakan. Perusahaan lokal ditunjuk untuk menyelenggarakan acara pembukaan GEM alih-alih menunujuk perusahaan global.

Baca Juga


Dilansir di Arab News, Jumat (28/5), karena pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung, pengelola di museum Giza yang baru telah memutuskan untuk tidak menyewa perusahaan global untuk mengelola acara pembukaan tersebut.

Pengawas Umum Proyek Museum Atef Moftah mengatakan  sesi perencanaan diadakan dengan perusahaan lokal yang dipilih untuk menyelenggarakan upacara pembukaan. Dia mengatakan, acara peresmian dirancang untuk mempesona dunia sebagai proyek bergengsi.

GEM, salah satu megaproyek nasional Mesir telah mengalami serangkaian kemunduran sejak pekerjaan pembangunan dimulai pada 2006 dan dijadwalkan untuk akhirnya dibuka untuk umum tahun lalu.

Moftah menunjukkan waktu pembukaan telah ditentukan berdasarkan situasi global terkait dengan masalah kesehatan dan keselamatan Covid-19. Dia pun menambahkan kontrak untuk mengelola dan mengoperasikan layanan museum dimenangkan oleh koalisi Hassan Allam yang terdiri dari Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), dan perusahaan Amerika.

Dia mengatakan persiapan telah diselesaikan untuk pengangkutan bulan depan kapal Khufu pertama dari ruang pamerannya yang sekarang di dekat piramida ke situs permanen baru di GEM. “Itu akan dipajang di bagian perahu surya khusus museum seluas 15 ribu meter persegi, setara dengan luas Museum Mesir di Tahrir,” kata dia.

Moftah mencatat struktur kapal telah diselamatkan dari keruntuhan dan akan dipamerkan dengan cara yang mewakili nilai arkeologisnya yang penting. Adapun proyek Mesir-Jepang untuk memulihkan dan mengekstraksi kayu dari kapal kedua Khufu saat ini sedang berlangsung sebagai bagian dari skema kerja sama yang melibatkan Kementerian Pariwisata dan Purbakala, Universitas Waseda di Tokyo, dan Universitas Internasional Higashi Nippon.

 

Berita terkait

Berita Lainnya