Work From Bali Salah Satu Upaya Membangkitkan Parekraf
Work from Bali dapat meningkatkan angka keterhunian hotel hingga 30 persen
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, menegaskan Work From Bali merupakan salah satu kebijakan yang diambil pemerintah dalam upaya membangkitkan kembali sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Tidak hanya ASN, pihak swasta juga diarahkan untuk dapat menggelar kegiatan atau pertemuan di daerah termasuk Bali dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin. Ia mengatakan, work from Bali diperkirakan dapat meningkatkan angka keterhunian hotel hingga 30 persen.
"Ini juga memberikan multiplier effect kepada produk-produk ekonomi kreatif dan UMKM seperti kuliner, suvenir maupun fesyen dan juga kegiatan ekonomi rakyat lainnya hingga 70 persen," kata Sandiaga, Jumat (28/5).
Kemenparekraf sendiri telah melaksanakan kegiatan work from Bali sejak kuartal pertama 2021. Menurutnya, work from Bali bisa menjadi langkah yang tepat sasaran dan tepat manfaat. Diharapkan dapat membantu masyarakat Bali yang mayoritas menggantungkan lapangan kerjanya di sektor ini."Kita juga mendapat nilai tambah yaitu pemandangan yang indah, produktivitas meningkat, dan juga pada saat yang sama kita membantu saudara-saudara kita di Bali," katanya.
Bali merupakan daerah yang paling terdampak akibat pandemi, bahkan hingga saat ini ketika daerah-daerah lain mulai sedikit pulih.
Berdasarkan data terakhir BPS terkait perkembangan pariwisata Provinsi Bali pada Februari 2021, tingkat penghunian kamar (TPK) pada Februari 2021 untuk hotel bintang 8,99 persen atau -2,16 poin (mtm) dan hotel non bintang 7,70 persen atau 1,00 poin (mtm).
Untuk itu, lanjut Sandiaga, pihaknya juga akan berupaya melaksanakan sejumlah kegiatan dan event dengan pelaku-pelaku wisata dan ekonomi kreatif di Bali. Tujuannya untuk menggerakkan kembali roda perekonomian di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Pulau Dewata.
Hal itu sekaligus terkait audiensi dengan Bali Hai Cruise dan Hypefest Bali di Poltekpar Bali. "Bali Hai Cruise ini sudah sekitar satu tahun dua bulan lamanya tidak beroperasi dan mereka memiliki sekitar 400 karyawan. Jadi kami akan mengatur langkah-langkah bagaimana agar mereka itu bisa mendapatkan pekerjaannya kembali melalui program pelatihan dan pendampingan peningkatan keterampilan yang juga melibatkan Poltekpar Bali," katanya.
Dengan begitu, industry cruise bisa beradaptasi, yang tadinya hanya terfokus pada day cruise dan sunset cruise, kini ditawarkan kepada tawaran-tawaran lain seperti work from cruise, MICE from cruise dan lain sebagainya.