Sidebar

Rabbi Zionis Pasang Iklan Kutuk Artis Pembela Palestina

Sunday, 30 May 2021 09:29 WIB
Iklan yang tayang pada hari Sabtu lalu di bagian utama surat kabar The New York Times yang menyebut Lipa dan saudarinya Hadid sebagai

IHRAM.CO.ID, DUBAI -- Pekan ini, The New York Times memuat iklan satu halaman penuh yang mengutuk model berdarah Palestina Gigi dan Bella Hadid dan bintang pop Inggris-Albania Dua Lipa karena menunjukkan solidaritas kepada rakyat Palestina.


“Bella, Gigi dan Dua. Hamas menyerukan holocaust kedua. Kutuk mereka sekarang, ” begitu bunyi judul iklan yang berupa surat kepada tiga bintang ternama itu.

Seperti dilansir Arabnews.com iklan tersebut diatur, diproduksi dan dibayar oleh Rabbi Shmuley Boteach, kepala The World Values Network (Jaringan Nilai Dunia). Iklan tersebut, yang tayang pada hari Sabtu lalu berada di bagian utama surat kabar itu, menyebut Lipa dan saudari Hadid sebagai "mega-influencer" yang telah "menuduh Israel melakukan pembersihan etnis" dan "memfitnah Negara Yahudi."

Pelantun lagu hits "The Levitating”  itu menggunakan media sosialnya untuk meluruskan dan mengecam organisasi tersebut. Ini karena menuduh bahwa dia anti-Semit karena sikapnya yang pro-Palestina.

"Saya benar-benar menolak tuduhan palsu dan mengerikan yang diterbitkan dalam iklan The New York Times yang diambil oleh World Values ​​Network," tulisnya dalam teks panjang yang dibagikan kepada pengikut Twitter dan Instagram-nya. Bunyi twitter itu adalah:

"Ini adalah harga yang Anda bayar untuk membela hak asasi manusia Palestina melawan pemerintah Israel yang tindakannya di Palestina seperti Human Rights Watch dan kelompok hak asasi manusia B’Tselem Israel, menuduhnya melakukan penganiayaan dan diskriminasi," tambahnya.

“Saya mengambil sikap ini karena saya percaya bahwa setiap orang - Yahudi, Muslim dan Kristen - memiliki hak untuk hidup dalam damai sebagai warga negara yang setara di negara yang mereka pilih,” tulis Lipa.


Keterangan foto: Cara Lipa yang pelantun lagu hits "The Levitating” menggunakan media sosialnya untuk meluruskan dan mengecam organisasi The World Values Network karena menuduh bahwa dia anti-Semit karena sikapnya yang pro-Palestina. (Instagram)

Bintang pop yang berpacaran dengan adik Gigi dan Bella, Anwar Hadid, kemudian menyatakan bahwa World Values Network menggunakan namanya "tanpa malu-malu" untuk "memajukan kampanye buruk mereka dengan kebohongan". 

Lipa kemudian menyimpulkannya dengan mengatakan: "Saya berdiri dalam solidaritas dengan semua orang yang tertindas dan menolak semua bentuk rasisme." 

Apa yang ditegaskan Lipa tersebut terkait dengan ketegangan meningkat di daerah itu pada bulan Mei karena pemboman Israel terhadap warga Palestina di Gaza setelah pasukan Israel menyerbu masjid Al-Aqsa. Mereka juga berusaha mengusir para pemukim Palestina untuk secara paksa mengusirnya dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem. 

Korban tewas dari serangan udara Israel terhadap Gaza, yang berakhir setelah gencatan senjata antara Israel dan Hamas itu, kini pun telah meningkat menjadi 248, termasuk 66 anak-anak dan 39 wanita. Data ini dinyatakan pihak Kementerian Kesehatan Palestina pada hari Jumat lalu.

Selain Lipa dan Hadid, sekarang memang banyak selebritas menggunakan media sosial untuk memposting pesan pro-Palestina. Beberapa diantaranya penyanyi Zayn Malik serta aktor Mark Ruffalo.

Iklan Rabbi Zionis tersebut tampaknya merupakan balasan atau tandingan saat The New York Times pada edisi sebelumnya 26 Mei 2021 memuat foto-foto anak Palestina di Gaza yang jadi korban serangan roket Israel. Koran itu menuliskan tajuk di atas foto tersebut dengan judul: They Were Only Children.

Foto dan artikel berita 'Mereka Hanya Anak-anak' itu ditulis Oleh Mona El-Naggar, Adam Rasgon dan Mona Boshnaq. Artikel itu selengkapnya begini:

"Mereka Hanya Anak-anak'

(Oleh Mona El-Naggar, Adam Rasgon dan Mona Boshnaq, 26 Mei 2021)

Ketika diminta untuk menjelaskan perasaan mereka, banyak orang tua menjawab dengan sederhana “Itu kehendak Tuhan,” suara mereka sering direduksi menjadi bisikan, kata-kata yang menunjukkan kepasrahan. 

Mereka mengatakan anak-anak mereka ingin menjadi dokter, artis, dan pemimpin. “Saya tidak percaya,” kata Saad Asaliyah, seorang sopir taksi dari Jabaliya, yang kehilangan putrinya yang berusia 10 tahun." 

"Saya mencoba menenangkan diri dengan mengatakan bahwa Tuhan menghendaki dia untuk pergi." 

Selama 11 hari pertempuran bulan ini antara Israel dan Hamas, setidaknya 67 anak di bawah usia 18 tewas di Gaza dan 2 di Israel, menurut laporan awal. Ini adalah anak-anak yang meninggal.


 

 

Berita terkait

Berita Lainnya