Sidebar

Peneliti: Energi Terbarukan Optimalkan Irigasi saat Kemarau

Friday, 04 Jun 2021 20:10 WIB
Foto udara proyek Bendung Irigasi Batang Sinamar, di Lubuak Jantan, Tanah Datar, Sumatera Barat, Sabtu (9/1/2021). Pembangunan proyek irigasi yang sebelumnya diproyeksikan bisa mengairi 3.200 hektare lahan pertanian masyarakat di Tanah Datar dan sekitarnya pada 2019 lalu itu hingga kini belum terwujud dan terhenti di sejumlah titik karena terkendala pembebasan lahan.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA --  Peneliti dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Ropiudin mengatakan energi terbarukan dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan irigasi saat musim kemarau.

Baca Juga


"Optimalisasi energi terbarukan untuk irigasi dapat dilakukan saat musim kemarau," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat (4/6).

Kendati demikian, peneliti senior laboratorium teknik sistem termal dan energi terbarukan Unsoed tersebut mengatakan ketersediaan sumber energi terbarukan dapat berbeda-beda pada tiap lokasi.

"Misalkan di lokasi pertanian pantai tentu berbeda dengan wilayah pegunungan. Karena itu untuk memenuhi kebutuhan air pada lahan pertanian saat musim kemarau, dapat menggunakan energi terbarukan yang tersedia pada lokasi setempat," katanya.

Sementara itu, dia memberi contoh bahwa energi terbarukan dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan pompa dengan tenaga angin.

"Contohnya pompa air tenaga angin sangat efektif untuk pengairan sawah. Pompa air tenaga angin berarti kincir angin langsung digunakan untuk menggerakkan pompa, tidak melalui listrik sehingga sangat efektif. Pompa ini akan bekerja untuk mengangkat air yang diperlukan pada lahan pertanian," katanya.

 

Berita terkait

Berita Lainnya