Korsel Pertimbangkan Vaksinasi Pekerja Perusahaan Besar

Vaksinasi pekerja di perusahaan besar Korsel untuk mencegah gangguan produksi

Antara/Umarul Faruq
Vaksinator mempersiapkan vaksin Covid-19 sebelum diberikan kepada warga (ilustrasi).
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan sedang mempertimbangkan rencana untuk memvaksin para pekerja di bisnis utama termasuk perusahaan chip dan elektronik untuk mencegah gangguan produksi. Hal itu dikonfirmasi seorang pejabat di Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA).

Baca Juga


Kementerian tenaga kerja Korsel telah mengirim surat kepada perusahaan-perusahaan termasuk Samsung Electronics Co Ltd, SK Hynix Inc dan LG Electronics Inc untuk mencari informasi tentang kebutuhan vaksin Covid-19 mereka, menurut berita Maeil Business Newspaper pada Rabu (9/6), yang mengutip sumber-sumber pemerintah dan industri.

KDCA dan kementerian tenaga kerja mengatakan mereka sedang mendiskusikan opsi semacam itu dengan lembaga pemerintah tetapi belum ada keputusan spesifik yang dibuat. Samsung Electronics, SK Hynix dan LG Electronics mengatakan mereka telah menerima surat tersebut. Langkah untuk memvaksin pekerja di perusahaan-perusahaan besar, termasuk produsen chip, dilakukan pemerintah Korsel di tengah kekurangan pasokan chip global yang telah mempengaruhi produsen di seluruh dunia, terutama pembuat mobil.

Samsung dan SK Hynix adalah dua perusahaan teratas dunia pembuat chip memori. Pemerintah Korea Selatan sedang mencoba untuk meningkatkan upaya inokulasi setelah awal program vaksinasi yang lambat. Salah satu rencana yang sedang dipertimbangkan adalah menyediakan vaksin untuk pekerja di unit-unit yang beroperasi tanpa henti, dan bagi para pekerja yang dianggap penting bagi perekonomian.

Pemerintah Korea Selatan juga berencana untuk memvaksin 70 persen dari 52 juta penduduknya pada kuartal ketiga, dimulai dengan guru taman kanak-kanak dan sekolah dasar, dengan tujuan mencapai kekebalan kelompok sebelum November. Korea Selatan melaporkan 611 kasus baru Covid-19 yang dikonfirmasi pada Kamis sehingga totalnya menjadi 146.303 kasus, dengan 1.979 kematian akibat infeksi virus corona.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler