Pemkab Cilacap Luncurkan Aplikasi Pemadam Kebakaran

Pemkab Cilacap meluncurkan Satkar Taru.

Foto : MgRol112
Ilustrasi Kebakaran
Rep: Eko Widiyatno Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Masyarakat Kabupaten Cilacap semakin mudah melaporkan kejadian kebakaran pemadam di wilayahnya. Hal ini menyusul diluncurkannya aplikasi stasiun pemadam kebakaran terpadu (Satkar Taru). Peluncuran aplikasi ini dilakukan Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji di halaman pendopo Setda setempat, Rabu (16/6).

Baca Juga


Dalam acara tersebut, juga penandatanganan nota kesepahaman perjanjian kerjasama dengan sejumlah perusahaan yang memiliki armada pemadam kebakaran. ''Keberadaan aplikasi ini tentu akan semakin meningkatkan layanan pelaksanaan pemadaman dan pengendalian kebakaran, melalui pemberdayaan sumber daya secara terpadu,'' katanya.

Dia menyebutkan, di wilayahnya ada berbagai industri strategis yang harus terkait dengan kepentingan  nasional. Antara lain, seperti kilang minyak Pertamina dengan kapasitas produksi mencapai 400.000 barrel per hari dan memasok 30 persen kebutuhan minyak nasional, serta PLTU yang terkoneksi dengan sistem kelistrikan Jawa–Bali.

''Dengan demikian, masalah kelancaran operasional industri tersebut harus benar-benar dijaga. Salah satu potensi bahaya yang mungkin terjadi dan harus mendapat perhatian besar, adalah potensi terjadinya musibah kebakaran,'' ucap dia.

Mengutip data di BPBD Cilacap, jumlah kasus kebakaran yang terjadi di wilayahnya, memiliki kecenderungan meningkat. Pada tahun 2018, tercatat ada sebanyak 110 kejadian kebakaran dengan kerugian Rp 25,5 miliar. Pada tahun 2019, meningkat menjadi 123 kejadian dengan kerugian Rp 6,8 miliar.

''Sedangkan pada tahun 2020, turun menjadi 64 kejadian dengan tingkat kerugian Rp 3 miliar,'' katanya.

Dengan adanya aplikasi Satkar Taru, dia berharap jumlah kerugian yang ditimbulkan akibat musibah kebakaran di wilayahnya, bisa menjadi lebih ditekan. Hal ini mengingat, melalui aplikasi tersebut, pelaporan kejadian kebakaran bisa bisa menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga upaya pemadaman juga menjadi lebih cepat.

''Setelah ada laporan dari aplikasi, seluruh unit pemadam kebakaran yang ada di Satkar Taru akan melihat wilayah lokasi kebakaran. Jika musibah berada dekat dengan base campnya, mobil pemadam kebakaran bisa langsung dikerahkan,'' katanya.

Bupati menyebutkan, menyusul peluncuran aplikasi ini, pihaknya telah menetapkan empat titik siaga (pos) armada pemadam kebakaran di Cilacap. Antara lain di wilayah Kota Cilacap, Kecamatan Kroya, Kecamatan Sidareja dan Kecamatan Majenang.

Sedangkan  sejumlah perusahaan yang tergabung dalam Satkar Taru yakni, Pertamina RU IV Cilacap, TBBM Maos, TBBM Lomanis, Integrated Terminal Cilacap, PT SBI, Pelindo III, PT S2P PLTU Karangkandri, PLTU Adipala, dan Bandara Tunggul Wulung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler