Sidebar

Lagi, Muslim Jadi Serangan Rasis di Kanada

Friday, 18 Jun 2021 13:37 WIB
Masjid di Edmonton timur Kanada di pasawngi simbol rasis Swasitika Nazi.

IHRAM.CO.ID, KINGSTON – Dua orang Muslim mengaku mendapat serangan rasis verbal di daerah Kingston, Kanada. Sang korban bernama Jena Badawi (13 tahun) tengah bersama ibunya di Canadian Tire di Jalan Division saat seorang  kulit putih melontarkan kata-kata rasis.


Jena masih terguncang akibat kejadian tersebut. “Dia menoleh ke saya dan mulai memanggil kami dengan nama. Dia mengatakan kami bukan kulit putih, mengapa kami di sini, dan kami tidak pantas di sini,” kata Jena.

Jena dan sang ibu mengenakan jilbab yang terlihatnya sangat jelas sebagai Muslim. Kejadian ini terjadi setelah serangan teroris di London yang menewaskan satu keluarga Muslim dan telah memicu kecaman tentang serangan Islamofobia.

Jena sudah melapor kejadian ini ke polisi setempat. Polisi mendakwa pelaku telah melakukan penyerangan yang dimotivasi oleh kebencian.

“Kami menganggap ini serius. Kami memiliki petugas khusus dari kantor inti yang ditugaskan untuk mengatasi ini,” ujar Sersan Steve Koopman.

Bagi Jena, insiden ini membuat dia kesal sekaligus sedih karena terjadi di Kanada. “Saya merasa orang-orang salah paham tentang Muslim melalui berita pals, dan orang mungkin mengatakan Muslim itu buruk padahal itu tidak benar. Kami sangat damai dan kami tidak suka menyakiti siapa pun,” ucap dia.


Keterangan foto: Jena Badawi (13 tahun) 

Dikutip Global News, Jumat (18/6), Koopman mendesak bagi siapa pun yang telah menjadi korban kejahatan bermotif kebencian untuk melapor pada pihak berwenang. Koopman menjelaskan kejadian ini cukup sering terjadi.

“Kami perlu memperlakukannya dengan serius. Ini kejahatan rasial dan hukumannya menurut saya, harus ditangani lebih keras,” kata dia.

Jena berharap insiden ini akan membantu menginspirasi orang lain yang mengalami serangan serupa untuk tetap maju. “Saya berharap melihat orang-orang bangkit melawan rasisme dan menghentikannya dengan cara apa pun yang mereka bisa," tambah dia. n Meiliza Laveda

 

Berita terkait

Berita Lainnya