Massa Pendukung HRS Kembali Datangi Gedung DPRD Kota Bogor
Aksi ‘Bogor Bergerak’ tersebut juga diikuti oleh wanita dan anak-anak.
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ratusan massa aksi pendukung Habib Rizieq Shihab (HRS) kembali mendatangi gedung DPRD Kota Bogor, Jumat (18/6) siang, meminta agar Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dilengserkan. Namun, petugas Satgas Covid-19 Kota Bogor meminta massa aksi untuk membubarkan diri dan meminta perwakilan aksi untuk masuk ke dalam gedung DPRD Kota Bogor.
Pantauan Republika di lokasi, massa aksi mulai berdatangan sejak pukul 13.10 WIB. Aksi ‘Bogor Bergerak’ tersebut juga diikuti oleh wanita dan anak-anak yang mengumandangkan doa dan sholawat selagi menanti para pemimpin aksi datang.
Hingga sekitar pukul 13.30 WIB, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro meminta massa aksi untuk berpindah ke masjid. Terutama para wanita dan anak-anak.
“Menghindari kerumunan. Silakan. Untuk perwakilan silakan masuk ke dalam. Para jamaah yang lain saya minta segera membubarkan diri, hindari kerumunan. Kami mencegah penyebaran Covid-19. Silakan untuk pindah ke masjid. Lebih khusyuk berdoa di masjid. Kegiatan berdoa silakan di masjid, hanya berjarak 50 meter,” ujar Susatyo di tengah massa aksi.
Diminta untuk bubar, massa aksi sempat berdebat dengan Dandim 0606 Kota Bogor, Kolonel Inf Roby Bulan dan Kasatpol PP Kota Bogor, Agustian Syach. Sehingga, Kapolres kembali memohon massa aksi untuk membubarkan diri atau berpindah ke Masjid Al-Munawwar yang berjarak hanya sekitar 50 meter dari gedung DPRD Kota Bogor. Juga meminta anak-anak berusia di bawah 18 tahun untuk tidak mengikuti aksi.
“Ini situasi Covid, tolong. Perwakilan boleh masuk, yang lain silakan bubar. Hanya boleh 10 orang, ini sudah lebih dari 10 orang. Kalau ada perwakilan boleh masuk silakan. Tapi tidak melakukan kegiatan seperti saat ini,” lanjut dia.
Hingga sekitar pukul 14.00 WIB, massa aksi bergeser ke depan Masjid Al-Munawwar sambil terus memanjatkan sholawat dan doa. Beberapa dari mereka membawa spanduk bertuliskan “Bima Arya Pengkhianat Umat”.
Kumpulan massa aksi di sisi kanan Jalan Pemuda itu pun sempat membuat kemacetan panjang. Tak hanya mengerahkan petugas untuk membubarkan kerumunan, Kapolres juga meminta beberapa perwakilan massa aksi untuk melakukan swab test antigen. Dimana, terdapat dua orang swabber dan ambulans dari Puskesmas Tanah Sareal yang siap untuk melakukan swab. Sayangnya, tidak ada satupun massa aksi yang mau melakukan swab test.
“Kami akan bubar, jangan dibubarkan. Kami akan bubar dengan cara kami sendiri. Perwakilan masih di jalan. Kami menunggu di depan Masjid Al-Munawwar,” ujar salah seorang pemimpin aksi dari atas mobil.
Sekitar pukul 14.15 WIB, perwakilan dari massa aksi akhirnya memasuki gedung DPRD Kota Bogor. Kemudian menyampaikan aspirasinya di Ruangan Serba Guna.