Sidebar

Tempat Pertemuan Adam dan Hawa Menjadi Manasik Haji

Monday, 21 Jun 2021 18:30 WIB
Tempat Pertemuan Adam dan Hawa Menjadi Manasik Haji. Foto: ilustrasi haji

IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Setelah melanggar larangan memakan buah khuldi, Nabi Adam dan Hawa divonis Allah SWT turun ke bumi secara terpisah. Bumi sebagai wilayah pertemuan Adam dan Hawa menjadi tempat manasik haji.

Baca Juga


Dr KH Asep Zaenal Ausop dalam bukunya "Haji: Falsafah, Syariah &Rihlah Meraih Haji Mabrur yang Cumlaude" mengatakan seperti ditulis dalam kitab Ad-Rurul Mantsur diterangkan bahwa Nabi Adam diturunkan di Dujjana, suatu tempat yang terletak di antara Makkah dan Thaif. 

Riwayat lain dari Ibn Saad dan Ibnu Asakir dari Ibn Abbas menyatakan bahwa Nabi Adam diturunkan di India, sedangkan Hawa di Jeddah. Keduanya menyesali perbuatan dosa yang pernah dilakukannya. 

 

 

Mereka terus-menerus menangis komandan mohon ampun kepada Allah SWT Karena rasa rindu yang membara, mereka berdua terus berusaha untuk saling mencari dan saling menemukan. Upaya mereka untuk menemukan pasangannya itu berlangsung selama bertahun-tahun. 

 

 

Nabi Adam AS pergi mencari Hawa sehingga sampai ke Jam-an, yaitu Muzdalifah. Disebut Jaman yang artinya berkumpul kembali karena ada banyak orang yang berkumpul di tempat itu, lantas, Hawa menyusul Adam untuk menemuinya di tempat yang dimaksud izfalat.

 

 

"Tempat itulah yang sekarang disebut Muzdalifah," tutur KH Asep.

 

 

Selanjutnya mereka masuk wilayah yang sekarang disebut Arafah. Dalam perjalanan pencarian itu mereka memiliki naluri yang sama untuk naik ke sebuah bukit. Dari bukit ini mereka berharap dapat melihat pasangannya. 

 

 

"Diluar dugaan tentu saja dengan skenario Allah SWT mereka justru bertemu di bukit itu," katanya.

 

 

Di sana mereka saling berangkulan saling menumpahkan rasa rindu dan kasih sayang yang sudah lama terpendam. Bukit itu kemudian disebut Jabal Rahmah, Jabal sama dengan gunung, Rahmah sama dengan kasih sayang. 

 

 

"Nabi Adam dan Hawa mengingat kembali dosa masa silam. Mereka menyesal telah berbuat dosa dan terbujuk rayu ucapan manis iblis," katanya.

 

 

Perasaan sesal yang sangat mendalam itu mereka tumpahkan dalam bentuk sebuah lantunan doa yang sangat indah dan menyentuh perasaan sebagaimana yang tertuang dalam Alquran Surat Al A'raf ayat 23 keduanya berkata.

 

 

"Ya Tuhan kami kami telah menganiaya diri kami sendiri dan jika engkau tidak mengampuni kami dan memberi Rahmat kepada kami, nicaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi"

 

 

Ali Yusuf

 

Berita terkait

Berita Lainnya