McGregor Akui Keunggulan Kroasia
Kekalahan dari Kroasia ini sekaligus mengubur mimpi Skotlandia ke fase gugur.
REPUBLIKA.CO.ID, GLASGOW -- Gelandang timnas Skotlandia, Callum McGregor, mengakui, superioritas permainan Kroasia atas The Tartan Army di laga terakhir penyisihan Grup D Euro 2020, Rabu (23/6) dini hari WIB. Dalam laga yang digelar di Stadion Hampden Park itu, Skotlandia dibungkam Vatreni, julukan Kroasia, 1-3.
McGregor menjadi satu-satunya pencetak gol Skotlandia dalam laga di Stadion Hampden Park tersebut. Gol McGregor pada menit ke-42 itu membawa The Tartan Army menyamakan kedudukan usai sebelumnya tertinggal via gol Nicola Vlasic pada menit ke-17. Namun, gol gelandang berusia 28 tahun itu menjadi perlawanan terakhir Skotlandia terhadap kemampuan Kroasia.
Kroasia berhasil menguasai sisa laga dan menambah torehan dua gol, via gol Luka Modric dan Ivan Perisic. McGregor mengakui, kendati timnya sempat mampu mengimbangi performa Kroasia pada sejumlah momen pertandingan, namun secara keseluruhan kualitas permainan finalis Piala Dunia 2018 jauh lebih baik. Kondisinya pun kian sulit buat The Tartan Army lantaran telah tampil begitu maksimal di laga keempat penyisihan Grup D, kontra Inggris, akhir pekan lalu. Skotlandia terlihat kehabisan energi pada babak kedua.
''Kami telah memberikan segalanya di laga akhir pekan lalu. Dari segi performa, kami tidak bisa mengulangi penampilan seperti di laga tersebut. Namun, terlepas dari hal tersebut, kami menghadapi tim papan atas,'' tutur McGregor seperti dilansir laman resmi UEFA, Rabu (23/6).
Gelandang Glasgow Celtic itu kemudian memberi contoh, dua gol terakhir di laga itu menjadi bukti kualitas permainan Kroasia, yang sudah berada di level top.
''Kami mungkin memiliki kesempatan untuk menambah gol di laga itu. Namun, perbedaan kualitas dan kelas permainan di antara kedua tim benar-benar terasa. Tentu saja, kami kecewa dengan kekalahan ini. Namun, ini dapat menjadi pelajaran berharga buat kami,'' kata McGregor.
Kekalahan dari Kroasia ini sekaligus mengubur mimpi Skotlandia untuk bisa tampil apik di kesempatan pertama tampil di putaran final turnamen utama dalam 23 tahun terakhir. The Tartan Army terpuruk di dasar klasemen akhir Grup D dengan torehan satu poin dari tiga laga. Satu-satunya poin yang bisa dipetik Skotlandia di sepanjang penyisihan Grup D adalah saat menahan imbang Inggris.