Momen Terbaik Faith Abbey Menjadi Mualaf

Seorang mualaf bicara soal momen terbaik hidupnya

Onislam.net
Mualaf (ilustrasi)
Rep: Umar Mukhtar Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang mualaf bicara soal momen terbaik hidupnya, yaitu ketika bertemu kembali dengan ayahnya yang berhasil lepas dari Liga Pertahanan Inggris (EDL). EDL merupakan kelompok anti-Islam di Inggris dengan lambang salib merah, yang mengklaim sebagai pembela iman dan Inggris.

Baca Juga


Adalah Faith Abbey (28 tahun), yang berbagi pelukan emosional dan makan siang dengan ayahnya di London pekan ini setelah berpisah selama lima tahun. Mereka dulunya dekat, hingga kemudian, ayah Abbey mendapat pandangan sempit dan kaku tentang Muslim'.

Ayahnya, yang tidak ingin disebutkan namanya, bergabung dengan EDL (Liga Pertahanan Inggris), sebuah kelompok sayap kanan yang terkait dengan kekacauan pada protes dan pesan beracun di media sosial terhadap Islam.

Abbey, dari Berkshire, menghabiskan waktu lima tahun terpisah setelah ayahnya mengembangkan pandangan yang sempit dan kaku tentang Muslim dan kehadiran mereka di Inggris. "Dia mengirimi saya pesan di tengah malam menanyakan pertanyaan seperti apa yang terjadi di Suriah atau Afghanistan, menyindir Muslim pada umumnya atau saya sendiri umumnya tahu," kata dia, dilansir dari laman Metro, Kamis (24/6).

 

 

"Dan kemudian saya menyadari dia telah menjadi sangat terlibat dengan EDL. Dia bermasalah dengan polisi untuk berbagai insiden terkait EDL dan menyadari bahwa dia telah bersama orang yang salah," ungkapnya.

Abbey menyampaikan, ayahnya sadar bahwa orang-orang yang paling baik kepadanya, murah hati dan pemaaf, sebenarnya adalah Muslim dan mereka adalah orang-orang baik yang penuh cinta, bukan kebencian. "Sekarang dia juga sadar apa yang diyakini EDL tentang Muslim sebenarnya tidak benar," katanya.

Momen ketika Abbey memeluk ayahnya saat dia mentraktirnya makan siang telah menerima tanggapan besar-besaran di media sosial. Seorang simpatisan menulis di Facebook, "Ini sangat indah untuk didengar. Semoga Allah membimbingnya dan melindungimu selalu." Sedangkan yang lain berkata, "Ini menghangatkan hatiku. Saya sangat berharap bahwa hubungan Anda dengan Ayah Anda semakin kuat dari hari ke hari."

Abbey menuturkan, ini sungguh luar biasa, dan dia akan selalu mencintai ayahnya dan ingin hidup bahagia bersamanya. Ia juga mengatakan, ini salah satu hari terbaik dalam hidupnya dan akan selalu mencintai dan mendoakan yang terbaik untuk sang ayah.

 

 

"Saya mendapat pesan dari seluruh dunia dari orang-orang yang mengatakan mereka berharap keluarga mereka bisa toleran," ujarnya.

Abbey dibesarkan di Inggris dan awalnya beragama Kristen sebelum masuk Islam sembilan tahun lalu. Dia juga bangga dengan kebangsaan dan negaranya. Ia telah menggunakan saluran media sosialnya yang dilihat secara luas untuk menyebarkan pesan perdamaian dan persahabatan antara orang-orang dari berbagai agama dan dari semua lapisan masyarakat.

EDL sendiri didirikan bersama oleh Tommy Robinson sebelum dia meninggalkan kelompok itu pada 2013. Mereka menentang apa yang mereka yakini sebagai 'Islamifikasi' masyarakat Inggris.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler