Jelang Vs Kroasia, Enrique Bahas Kasus Pelecehan pada Morata

Alvaro Morata mendapatkan pelecehan melalui media sosial dari fan Spanyol.

EPA-EFE/Marcel Del Pozo
Striker timnas Spanyol, Alvaro Morata.
Rep: Rahmat Fajar Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Pelatih timnas Spanyol Luis Enrique berbicara mengenai situasi Alvaro Morata jelang pertandingan melawan Kroasia pada babak 16 besar Piala Eropa (Euro) 2020, di Stadion Parken, Kopenhagen, Denmark, Senin (28/6) malam WIB. Morata dan keluarganya mendapatkan pelecehan dan ancaman selama Piala Eropa 2020 dan itu bisa mengganggu mental sang pemain.

“Situasinya sangat serius sehingga harus di tangan polisi,” ujar Enrique dalam konferensi pers jelang laga, dilansir dari Marca, Senin.

Menurut mantan pelatih Barcelona itu, kasus tersebut perlu diselesaikan secara tegas. Ia mengatakan penyelesaikan dari ia sendiri tak cukup untuk kasus yang menimpa Morata dan keluarganya.

Morata mendapatkan pelecehan melalui media sosial dari fan bahkan mereka mendoakan anak-anaknya mati. Hal tersebut membuat Morata harus menjauh dari ponsel guna menenangkan mentalnya. Fan tak puas dengan penampilan bomber Juventus tersebut bersama Spanyol.

Mengenai persiapan melawan Kroasia, Enrique memuji lini tengah lawan. Ia menyebut nama seperti Luka Modric dan Mateo Kovacic sebagai gelandang bertalenta yang dimiliki Kroasia. Modric adalah andalan Real Madrid dan Kovacic bersama Chelsea.

“Modric sedikit mengubah posisinya ketika dia bermain dengan Kroasia. Jika dia sedikit menyentuh bola maka itu lebih baik,” kata Enrique.

Namun Enrique menambahkan situasi pertandingan mungkin akan mengubah pendekatan yang akan diterapkan. Ia memperkirakan Kroasia akan bermain lebih dalam serta meningkatkan daya tekanan kepada lawan.

Enrique mengeklaim laga nanti merupakan dua tim yang sudah saling mengenal dengan baik. Ia pun menegaskan percaya diri kepada kekuatan timnya seperti pada awal-awal turnamen.

Enrique kemudian bicara mengenai lokasi pertandingan di Kopenhagen, Denmark. Sebelumnya Spanyol melakoni babak penyisihan di La Cartuja, Sevilla, Spanyol. Jika boleh memilih, Enrique akan tetap bermain di La Cartuja.

"Saya lebih suka memainkan seluruh Kejuaraan Eropa di La Cartuja. Tapi, kami pergi ke Kopenhagen dengan tujuan membuat orang Spanyol bahagia, baik mereka yang datang ke sini untuk pertandingan maupun mereka yang kembali ke rumah,” kata Enrique menegaskan.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler