Sidebar

Saudi Mulai Gagas Strategi Transportasi dan Logistik

Wednesday, 30 Jun 2021 11:56 WIB
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman

IHRAM.CO.ID, RIYADH — Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, baru saja meluncurkan Strategi Transportasi dan Logistik Nasional, yang bertujuan untuk meningkatkan semua layanan dan sarana transportasi. Dikatakan Mohammed bin Salman, strategi itu memungkinkan Arab Saudi untuk melakukan investasi posisi geografis dalam diversifikasi ekonomi.

“Strategi tersebut berfokus pada pengembangan infrastruktur dan peluncuran beberapa platform dan area logistik di Kerajaan, sektor logistik merupakan poros utama dalam program-program Visi Kerajaan 2030,” kata Putra mahkota itu dikutip Alarabiya, Rabu (30/6).

Dia melanjutkan, strategi tersebut juga bisa bergantung pada model tata kelola yang efektif. Tujuannya, untuk meningkatkan kerja institusional dalam sistem transportasi dan logistik.

Meski strategi itu berencana memajukan Saudi menjadi negara kelima skala global dalam lalu lintas udara, strategi itu, kata Mohammed bin Salman juga dilakukan untuk meluncurkan maskapai nasional baru. Sehingga, diharapkan bisa menambah kemampuan baru di sektor angkutan udara dengan meningkatkan kapasitasnya menjadi lebih dari 4,5 juta ton.

Secara khusus mengenai logistik, putra mahkota itu menambahkan, kapasitas lebih dari 40 juta kontainer juga akan bertambah demi meningkatkan indeks kinerja logistik Saudi sendiri. Utamanya, demi menjadi salah satu dari 10 negara teratas yang menguasai bidang tersebut.

Dalam pelaksanaanya, kata dia, strategi itu rencananya mencakup interkoneksi dengan negara-negara Teluk Arab melalui jalur kereta api. Namun demikian, diupayakan melalui pemanfaatan pengurangan konsumsi bahan bakar menjadi 25 persen untuk menjaga kelestarian lingkungan.

Sehingga, secara keseluruhan, strategi tersebut diklaimnya mampu berkontribusi pada peningkatan kontribusi sektor transportasi dan logistik dalam PDB nasional hingga 10 persen. Nilai itu, bisa mendongkrak pendapatan non migas mencapai 45 miliar riyal mulai 2030 mendatang.


Berita terkait

Berita Lainnya