WHO: Varian Delta akan Jadi Strain Paling Dominan

Varian Delta Covid-19 hingga kini telah muncul di hampir 100 negara.

PixaHive
Varian Delta Covid-19 hingga kini telah muncul di hampir 100 negara.
Rep: Zainur Mahsir Ramadhan Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, varian delta Covid-19 hingga kini telah muncul di hampir 100 negara. Hal itu, sesuai dengan perkiraan konservatif WHO yang memandang jenis ini memang sangat menular, khususnya dalam beberapa bulan ke depan.

Baca Juga


Dalam Pembaruan Epidemiologi Mingguan Covid-19, WHO mengatakan jika telah ada 96 negara telah melaporkan kasus varian delta. Beberapa di antaranya, adalah negara-negara dengan lonjakan infeksi dan peningkatan rawat inap dengan varian ini.

Pekan lalu, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan, varian delta adalah yang paling menular dari varian yang diidentifikasi sejauh ini. Varian ini, juga menyebar dengan cepat di antara populasi yang tidak divaksinasi. 

"Saya tahu bahwa secara global saat ini ada banyak kekhawatiran tentang varian delta, dan WHO juga mengkhawatirkannya. Delta adalah varian yang paling menular dari yang diidentifikasi sejauh ini, menyebar dengan cepat di antara populasi yang tidak divaksinasi," kata Ghebreyesus dikutip Telegraph India, Kamis (1/7).

Sesuai angka terbaru, kasus varian Alpha telah dilaporkan di 172 negara atau wilayah. Jumlah itu masih melebihi varian Beta yang terdeteksi di 120 negara, Gamma di 72 negara (satu negara baru) dan delta di 96 negara (11 negara baru) .

Berdasarkan pembaruan data WHO, jumlah kasus baru tertinggi dilaporkan dari Brasil selama kurun waktu 21-27 Juni, diikuti oleh India (351.218 kasus baru, peningkatan 12 persen dari pekan sebelumnya), Kolombia (204.132 kasus baru, Peningkatan 5 persen), Rusia (134.465 kasus baru, peningkatan 24 persen) dan Argentina (131.824 kasus baru, penurunan 11 persen).

Sedangkan wilayah Asia Tenggara, melaporkan lebih dari 573 ribu kasus baru dan lebih dari 13 ribu kematian baru, masing-masing turun 5 persen dan 33 persen dibandingkan dengan pekan sebelumnya.

"Ada sedikit penurunan keseluruhan dalam jumlah kasus yang dilaporkan pekan ini, sebagian besar karena penurunan jumlah kasus yang dilaporkan di India," kata pembaruan itu.

Data itu juga menambahkan, bahwa sejumlah negara mengalami peningkatan kasus delta, termasuk Myanmar (peningkatan 112 persen), Indonesia (peningkatan 60 persen) dan Bangladesh (peningkatan 48 persen).

Di wilayah tersebut, jumlah kasus baru tertinggi dilaporkan dari India (351.218 kasus baru; 25,5 kasus baru per 100 ribu; penurunan 21 persen), Indonesia (125.395 kasus baru; 45,8 kasus baru per 100.000; peningkatan 60 persen) , dan Bangladesh (36.738 kasus baru; 22,3 kasus baru per 100 ribu; peningkatan 48 persen).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler