Sidebar

Bizhare Syariah Resmi Diluncurkan

Sunday, 04 Jul 2021 08:23 WIB
Ekonomi syariah (ilustrasi)

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Platform Urun Dana, Bizhare secara resmi merilis layanan baru bernama Bizhare Syariah melalui acara Launching Event Bizhare Syariah: Investasi Halal Melalui Bizhare Syariah Memajukan Perekonomian Islam Bersama-sama yang diselenggarakan Sabtu (3/7) secara virtual. Peluncuran Bizhare Syariah dihadiri lebih dari 100 orang yang merupakan pelaku bisnis UMKM dan investor dari berbagai wilayah di Indonesia.

Co-CEO Bizhare Syariah, Gatot Adhi Wibowo yang juga menjabat sebagai Ketua Eksekutif Bidang Syariah Asosiasi Layanan Urun Dana Indonesia (ALUDI), menjelaskan bahwa saat ini pangsa pasar syariah masih di angka 9,03 persen. Jumlah yang terbilang masih kecil tersebut mendorong Bizhare untuk menghadirkan ekosistem investasi syariah yang lebih terintegrasi bagi masyarakat luas.

"Bizhare Syariah bersama berbagai macam UKM, lembaga Pendidikan dan Komunitas Muslim di Indonesia akan membangun Ekosistem Bisnis Syariah yang menguntungkan dan bermanfaat bagi para investor," katanya.

Sehingga bisa memberikan kebebasan finansial yang syar’i kepada masyarakat hinhh dapat meningkatkan pangsa pasar syariah secara signifikan di Indonesia. Ia juga menjelaskan Bizhare Syariah merupakan platform equity crowdfunding pertama yang meluncurkan bisnis syariah.

Platform telah memiliki jaringan edukasi, pelatihan, ekosistem UMKM industri halal, supplier management system, pustaka aplikasi digital halal. Karena itu, Bizhare Syariah bisa menjadi Platform Pembiayaan yang sangat terintegrasi dan memudahkan para Investor untuk menginvestasikan dananya dan berkontribusi dalam memajukan ekonomi syariah di Indonesia.

Banyaknya bisnis UMKM di Indonesia yang masih kesulitan mendapatkan modal untuk ekspansi juga akan terus menjadi landasan Bizhare untuk mendukung kemajuan ekonomi Indonesia. Gatot mengungkapkan sekitar 50 persen dari 65 juta UMKM di Indonesia kekurangan modal ekspansi.

Sementara itu data yang dirilis oleh Global Islamic Economy Getaway di tahun 2019/2020 menunjukkan sektor halal dan pasar syariah mengalami peningkatan dari ke tahun. Berdasarkan data tersebut Bizhare Syariah melihat potensi pada bisnis UMKM syariah untuk maju.

Setelah membuka berbagai penawaran bisnis konvensional melalui Bizhare, kedepannya Bizhare Syariah akan menghadirkan lebih banyak lagi penawaran saham bisnis yang berbasis syariah demi mendukung kemajuan ekonomi syariah bersama masyarakat. Saat ini Bizhare Syariah telah membuka dua penawaran saham Bisnis Syariah yakni Tihama Klinik Hemodialisa untuk kategori bisnis di bidang kesehatan yang berlokasi di Rumah Sakit Permata Cirebon, dan juga SALSA untuk kategori bisnis grosir dan ritel yang berlokasi di Banyumas.

Kehadiran Bizhare Syariah juga telah diakui oleh Dewan Pengawas Syariah yang bertanggung jawab sebagai pengawas dari Bizhare Syariah. Anggota Dewan Pengawas Syariah, Awang Muda Satria mengungkapkan untuk dapat mewujudkan investasi halal bagi masyarakat dan memajukan ekonomi islam, Bizhare Syariah harus mampu menjadikan investasi halal sebagai nilai tambah dari investasi konvensional.
 
"Bukan hanya dari sisi halal dalam perspektif hukum, namun juga //add value// dari sisi kebermanfaatan bagi kedua belah pihak yang bertransaksi," katanya.

Ia juga berharap Bizhare aktif dalam mengedukasi masyarakat terkait pemahaman ekonomi syariah pada umumnya, dan investasi halal. Khususnya agar masyarakat yang bertindak sebagai pelaku ekonomi, tidak ragu-ragu untuk turut serta dalam kebersamaan membangun ekonomi syariah.

Bizhare Syariah menargetkan di tahun 2025 lebih dari 2.000 saham bisnis syariah dapat dibuka untuk masyarakat. Awang berharap Bizhare Syariah melalui layanan urun dana berbasis syariah mampu memberikan manfaat duniawi dan ukhrowi, baik kepada investor dan juga pelaku usaha.

"Dengan bertambah masifnya Bizhare Syariah mempertemukan investor dan pelaku usaha menggunakan kaidah-kaidah syariah, maka kami berharap  ekonomi syariah akan bergerak dan Bizhare syariah menjadi salah satu motor penggeraknya," tutup Awang.

 

Baca Juga


Berita terkait

Berita Lainnya