7 Amalan di 10 Hari Pertama Dzulhijjah
Dzulhijjah, bulan ke-12 dalam tahun Islam.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan terakhir dalam kalender Islam semakin dekat. Adalah Dzulhijjah, bulan ke-12 dalam tahun Islam dan saat Idul Adha serta haji berlangsung.
Dilansir dari laman Birminghammail pada Selasa (6/7), bagi umat Islam, 10 hari pertama Dzulhijjah dianggap lebih baik daripada semua hari lainnya dalam setahun. Alquran menyebutkan, "Dan berzikirlah kepada Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya" (QS Al Baqarah ayat 203). Banyak ulama percaya bahwa ayat-ayat ini secara khusus berhubungan dengan 10 hari pertama Dzulhijjah.
Berikut sejumlah ibadah yang dianjurkan:
1. Sholat
Para ulama mengatakan meningkatkan shalat adalah cara yang bagus untuk memastikan bahwa Anda memanfaatkan hari-hari ini sebaik-baiknya. Mulailah dengan shalat wajib lima waktu, dan jika Anda mampu perbanyaklah sholat sunnah.
Sholat dianggap sebagai salah satu ibadah besar dalam Islam. Sangat dianjurkan untuk melakukannya secara berjamaah seperti yang disebutkan dalam Alquran: "Dan laksanakanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang yang rukuk" (QS Al Baqarah ayat 43).
2. Puasa sembilan hari pertama
Nabi Muhammad ﷺ akan berpuasa sembilan hari pertama Dzulhijjah. Untuk itu, sangat dianjurkan agar umat Islam mengikuti teladannya, dan mengambil ini sebagai kesempatan untuk memuaskan jiwa sambil menahan diri dari makanan dan minuman.
Puasa adalah ibadah dan pengabdian yang dapat dilakukan pada sembilan hari pertama bagi mereka yang tidak ikut ibadah haji. Umat Islam tidak boleh berpuasa pada hari ke-10, yaitu hari ketika perayaan Idul Adha dimulai.
3. Puasa Arafah
Muslim sangat dianjurkan untuk berpuasa pada hari Arafah. Para ulama mengatakan bahwa jika seseorang tidak mampu untuk berpuasa selama sembilan hari, ia dapat berpuasa setidaknya pada hari ke-9 Dzulhijjah, yang dikenal sebagai Hari Arafah.
"Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Assyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas" (HR. Muslim).
4. Mengingat Allah Ta'ala (dzikir)
Selama hari-hari ini dianjurkan untuk menyatakan kebesaran dan kemuliaan Allah Ta'ala. Para ulama mengatakan itu adalah sunnah Nabi Muhammad untuk mengatakan tahmid, takbir, tahlil dan tasbih selama sepuluh hari pertama Dzulhijjah.
“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal saleh di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah), karenanya perbanyaklah tahlil, takbir, dan tahmid di dalamnya,” (HR Ahmad).
5. Qurban
Selama Dzulhijjah, kepala setiap rumah tangga Muslim harus mengorbankan seekor hewan qurban dan membagikan dagingnya kepada orang miskin dan membutuhkan serta keluarga, teman dan tetangga. Mereka juga dapat menyalurkan hewan qurban lewat masjid.
Tindakan ini memperingati kisah Nabi Ibrahim dan kesediaannya untuk tunduk pada kehendak Allah Ta'ala. Bagi umat Islam saat ini, itu berfungsi sebagai ekspresi kesalehan.
"Siapa saja yang memiliki hewan untuk dijadikan hewan kurban, maka ketika sudah tiba bulan Dzulhijjah tidak boleh memotong apa pun dari rambut dan kukunya sampai (selesai) menyembelih" (HR. Muslim).
6. Pertobatan
Sebuah tindakan besar ibadah dalam Islam adalah untuk mencari pengampunan Tuhan. Selama hari-hari ini, setiap hamba memiliki kesempatan untuk bertobat atas dosa-dosa yang telah mereka lakukan dan berharap pada belas kasihan Allah Ta'ala.
Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang (QS. Az-Zumar Ayat 53)
7. Perbanyak perbuatan baik
Seorang muslim dianjurkan untuk menyibukkan diri dengan ibadah lainnya seperti mengingat Allah, membaca Alquran, berdoa, bersedekah, berbakti kepada orang tua dan perbuatan baik umum lainnya.