Emil Instruksikan BUMD Susun Manajemen Distribusi Oksigen

Gubernur Jabar menyebut BUMD akan bertugas menghitung kebutuhan oksigen

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mencoba tempat tidur untuk pasien saat penyerahan bantuan tempat tidur di Rumah Sakit Dustira, Kota Cimahi. Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menugaskan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jabar menyusun manajemen kebutuhan oksigen secara terstruktur. Yakni, mulai dari menghitung kebutuhan dan kekurangan oksigen di Jabar. Hal itu, dilakukan agar kebutuhan oksigen terpenuhi dan proses distribusi berjalan baik.
Rep: Arie Lukihardianti Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG  -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menugaskan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jabar menyusun manajemen kebutuhan oksigen secara terstruktur. Yakni, mulai dari menghitung kebutuhan dan kekurangan oksigen di Jabar. Hal itu, dilakukan agar kebutuhan oksigen terpenuhi dan proses distribusi berjalan baik.  


"Kami sudah menugaskan BUMD-BUMD Jabar, khususnya PT Migas Hulu Jabar dan PT Jasa Sarana, sebagai Satuan Tugas (Satgas) Oksigen," ujar Ridwan Kamil yang akrab Emil usai melakukan koordinasi di Kantor PT Migas Hulu Jabar, Kota Bandung, Kamis (8/7). 

Pemerintah Provinsi Jabar pun, kata dia, menyalurkan 40 tabung oksigen kepada RSUD Cililin dan RSUD Lembang pada Kamis (8/7). Setiap rumah sakit,  menerima 20 tabung oksigen.

Emil pun menginstruksikan PT Migas Hulu Jabar untuk mencari produsen oksigen di sejumlah daerah di Indonesia. Hal itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan oksigen, baik di rumah sakit maupun pusat isolasi nonrumah sakit. 

“Tugas pertama adalah mencari sumbernya dalam bentuk CSR apa dibeli. Itu nanti kita bisa putuskan setelah sumber penghasil oksigennya ada dan kita lakukan manajemen pengiriman dengan baik,” katanya.

Setelah menjalin kerja sama dengan produsen oksigen, kata dia, Pemprov Jabar akan mencari tempat pengisian ulang tabung oksigen. Rencananya, kata Emil, tempat pengisian oksigen akan menggunakan fasilitas milik TNI. 

“Kemudian setelah itu kita sedang pikirkan penambahan tempat isi ulangnya. Jadi ada suplai oksigennya, ada tempat isi ulang ke tabung oksigennya. Ini mudah-mudahan bisa kita temukan. Salah satunya di fasilitas-fasilitas TNI,” katanya.

Emil mengatakan, pasokan oksigen diprioritaskan kepada pihak yang paling membutuhkan, yaitu rumah sakit yang ada di Jabar dengan rujukan pasien Covid-19. 

“Tahap satu adalah untuk rumah sakit-rumah sakit. Hari ini kita sudah berikan di Bandung Barat, kemarin di Kota Bandung serta Bekasi dan juga tempat-tempat lainnya,” katanya.

“Mudah-mudahan kalau nanti berhasil dalam satu dua hari perhitungannya matang, baru kita perjuangkan agar kebutuhan oksigen bagi mereka yang melakukan isoman bisa difasilitasi oleh Pemda Provinsi Jabar,” imbuhnya.

Menurut Emil, Pemprov Jabar pun akan menambah posko-posko oksigen untuk memudahkan manajemen distribusi di 27 kabupaten/kota di Jabar. 

 

“Yang kita saksikan hari ini adalah gudang untuk Jabar, kemudian ada gudang bodebek di Bekasi dan kita akan coba tambah menjadi 5 wilayah di Jabar. Sehingga distribusinya lebih baik, karena kami tidak mau ada yang meninggal dunia karena kekurangan oksigen,” paparnya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler