PBB Desak Israel Cabut Pembatasan Barang Masuk ke Gaza
IHRAM.CO.ID, YERUSALEM -- Koordinator Kemanusiaan untuk wilayah Palestina yang diduduki, Lynn Hastings mendesak Israel untuk mencabut pembatasan barang masuk ke Gaza. Pihaknya mengaku kesulitan untuk memberikan bantuan ke Gaza karena pembatasan ini, padahal kebutuhan warga Gaza sangat beragam dan harus segera diberikan.
“Sayangnya, sejak awal eskalasi pada 10 Mei, masuknya barang melalui perlintasan Kerem Shalom terbatas pada makanan, obat-obatan, bahan bakar, pakan ternak, beberapa input pertanian, dan barang-barang lain yang didefinisikan secara sempit,” kata Hastings dilansir dari Wafa News, Jumat (9/7).
PBB saat ini memperkirakan bahwa 250 ribu orang di Gaza masih tanpa akses reguler ke air perpipaan, dan bahwa 185 ribu bergantung pada sumber air yang tidak aman atau membayar harga yang lebih tinggi untuk air kemasan. Sektor pertanian kritis, sumber utama makanan dan pendapatan di Gaza terancam, termasuk saat musim tanam saat ini.
“Memenuhi kebutuhan kemanusiaan, termasuk dimulainya kembali pemenuhan kebutuhan air, layanan kesehatan dan sanitasi. Rekonstruksi Gaza tidak dapat berkembang tanpa masuknya berbagai pasokan, termasuk peralatan, dan bahan konstruksi yang diperlukan untuk mendukung perbaikan dan kegiatan kemanusiaan tersebut,” tambah pejabat PBB itu.
Dia menunjukkan bahwa penghentian masuknya barang komersial secara teratur berdampak pada pekerjaan ratusan bisnis sektor swasta Gaza yang harusnya berdampak pada penyerapan tenaga kerja.
“Ekspor dari Gaza, yang sangat penting untuk mata pencaharian, hampir dihentikan. Hambatan yang dihadapi sektor swasta perlu dihilangkan jika ingin pulih dan melanjutkan perannya sebagai pendorong utama pertumbuhan dan lapangan kerja,” lanjut Hastings.
“Staf nasional sangat penting untuk operasi kemanusiaan; PBB dan mitra INGO kami perlu kembali ke operasi normal di mana staf dapat masuk dan keluar secara teratur,”tambahnya.
Hastings mendesak Israel untuk memenuhi kewajibannya di bawah hukum humaniter internasional.
“Saya mendesak Israel untuk melonggarkan pembatasan pergerakan barang dan orang ke dan dari Gaza. Ini sejalan dengan resolusi Dewan Keamanan PBB 1860 (2009), dengan tujuan akhirnya mencabutnya. Hanya dengan sepenuhnya mencabut penutupan yang melemahkan, kami dapat berharap untuk menyelesaikan krisis kemanusiaan secara berkelanjutan dan berkontribusi pada stabilitas jangka panjang," ujarnya.