Asrama Haji Pondok Gede Resmi Tampung Pasien Covid-19
IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Asrama Haji Pondok Gede menerima pasien Covid-19 pada mulai Sabtu (10/7). Pasien rujukan dengan mengunakan mobil ambulans mulai mendatangi asrama tersebut sejak pagi tadi.
Di Asrama Haji, pemerintah menyiapkan 910 tempat tidur isolasi, termasuk 36 HCU (high care unit), disamping lebih dari 370 tempat tidur untuk tenaga kesehatan
Presiden Joko Widodo sudah mendatangi Asrama Haji Pondok Gede pada Jumat untuk melihat kesiapan tempat itu menangani lonjakan kasus Covid-19 di Jakarta.
Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Abdul Kadir menerangkan bahwa untuk mendapatkan perawatan di RS Asrama Haji Pondok Gede, pasien covid-19 terlebih dahulu harus mengisi aplikasi Sistem Informasi Rujukan Terintegrasi Nasional (Sisrutenas).
"Sisrutenas ini diisi oleh rumah sakit atau Puskesmas terdekat dari tempat tinggal pasien. Melalui aplikasi ini nanti akan ada rujukan dan bisa dilihat riwayat dari pasien sehingga ketika dirujuk kesini bisa mendapatkan penanganan yang sesuai,” kata Abdul Kadir, di Asrama Haji Pondok Gede, Jumat kemarin (9/10), seperti dilansir Anadolu Agency.
Rencananya seluruh gedung di asrama haji ini akan melayani pasien Covid-19. Sementara, pengelolaan manajemen RS Asrama Haji merupakan extension (perpanjangan) dari beberapa rumah sakit seperti RS Dharmais, RS Harapan Kita, dan RS Kota.
Abdul Kadir juga menjelaskan Kemenkes juga telah menyiapkan tenaga kesehatan (nakes) sebanyak 350 orang yang berasal dari seluruh daerah dengan 78 spesialis.
“Nakes yang kami siapkan merupakan tenaga profesional yang berpengalaman di bidangnya dan semua menginap di asrama haji," ujar Abdul Kadir.
Selain di Asrama Haji Pondok Gede, Pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah tempat untuk isolasi lainnya yaitu di Rumah Susun Nagrak sebanyak 2.273 tempat tidur dan di Rumah Susun Pasar Rumput sebanyak 5.952 tempat tidur.
Di samping itu, Pemerintah juga menambah kapasitas Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet sebanyak 1.200 tempat tidur untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19.