Stones Yakin Sterling Bisa Jadi Pembeda di Final Euro 2020

Stones juga menjagokan Sterling menyabet penghargaan pemain terbaik Euro 2020.

EPA-EFE/Carl Recine
Striker timnas Inggris Raheem Sterling.
Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bek tim nasional Inggris John Stones meyakini rekannya sesama pemain Manchester City Raheem Sterling bisa menjadi pembeda. Inggris akan melakoni final Euro 2020 melawan Italia di Wembley, London, Inggris, Ahad (11/7).

"Dia selalu menjadi ancaman di lini depan atas ketangkasannya," kata Stones dalam jumpa pers pralaga dilansir Reuters, Sabtu (10/7). "Sungguh sebuah kehormatan bermain dengannya, dan saya yakin dia akan memberi segalanya. Semoga saja mencetak gol lagi dan membawa kami maju."

Di sisi lain, Stones juga menjagokan Sterling untuk bisa menyabet penghargaan pemain terbaik sepanjang turnamen, terlebih penyerang sayap berusia 26 tahun itu memborong dua gol Inggris di babak penyisihan grup dan menambahnya satu lagi di 16 besar. Selain itu, Sterling juga menuai banyak pujian atas tindakannya di luar lapangan, termasuk dalam sikap vokalnya menentang rasisme sehingga Stones merasa rekannya itu pantas mendapat yang terbaik musim panas ini.

"Sudah berkali-kali saya mengatakan saya fan besar Raheem. Saya tentu ingin melihatnya memenangi gelar pemain terbaik turnamen. Kerja tanpa pamrihnya tak diragukan, tetapi sebagai pemain kami melihatnya langsung," kata Stones. "Dia telah melalui masa-masa sulit secara pribadi dan Anda bisa melihat memotivasinya. Para pemain top selalu menemukan jalan ketika keadaan tak mendukung, dan Raheem melakukannya di dalam dan luar lapangan."

Kendati lini belakang Inggris banyak dipuji karena kebobolan hanya satu gol sepanjang turnamen hingga final, Stones meyakini raihan itu tidak lepas dari kontribusi rekan-rekannya di lini tengah dan depan.

"Kami punya catatan pertahanan terbaik di kompetisi dan jelas itu jadi faktor penting menuju final. Saya yakin menjaga catatan nirbobol adalah pondasi penting kami untuk memenangi pertandingan. Tapi itu bukan semata kerja kami pemain belakang, semuanya bermula di depan," jelas Stones.

Tim yang menjuarai turnamen dari tahun ke tahun selalu tercatat mampu bertahan dari situasi bola mati serta tidak kebobolan di momen-momen penting. "Mengelola pertandingan adalah sesuatu yang bisa kami ciptakan di skuad ini," tutup Stones.

Ini kali pertama Inggris mencapai final Euro 2020, sekaligus pertama kali kembali ke final sebuah turnamen internasional semenjak menjuarai Piala Dunia 1966.


sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler