Mobilitas Masyarakat Garut Berkurang, tapi tak Signifikan

Pemkab Garut mengeklaim sudah melakukan penegakkan hukum agar masyarakat patuh.

Diskominfo Garut.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut melakukan evaluasi pelaksanaan pemberlakuan pembatasan masyarakat (PPKM) darurat selama sepekan terakhir. Hasilnya, mobilitas masyarakat mengalami penurunan meski belum signifikan. (Foto: Bupati Garut Rudy Gunawan)
Rep: Bayu Adji P Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut melakukan evaluasi pelaksanaan pemberlakuan pembatasan masyarakat (PPKM) darurat selama sepekan terakhir. Hasilnya, mobilitas masyarakat mengalami penurunan meski belum signifikan.

Baca Juga


"Ternyata kita (dalam mobilitas) ada pengurangan tapi di berbagai pihak belum signifikan. Nah ini akan kita lakukan terus gerakan-gerakan untuk membatasi kegiatan masyarakat secara profesional dan humanis," kata Bupati Garut, Rudy Gunawan, melalui keterangan resmi, Sabtu (10/7).

Menurut dia, Pemkab Garut sudah melakukan penegakkan hukum, seperti melakukan sidang di tempat yang dilakukan bagi para pelanggar PPKM darurat. Hal itu sebagai salah satu cara agar masyarakat tetap mematuhi aturan selama pelaksanaan PPKM darurat.

Selain itu, Rudy menambahkan, Pemkab Garut mendapatkan informasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, angka kematian akibat Covid-19 terus meningkat. Namun, secara perlahan, jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 menurun.

Rudy mengaku akan melakukan langkah strategis dan mencari solusi untuk menangani hal tersebut. "Sekarang ini isolasi mandiri di rumah atau isolasi mandiri yang disediakan oleh pemerintah di Rusun dan Islamic Center akan ditingkatkan kualitasnya," kata dia.

Selain itu, RSUD dr Slamet akan selalu siaga 24 jam. Diharapkan tidak terjadi lagi antrian pasien di RSUD dr Slamet. Saat ini, Rudy mengatakan, akan menyiapkan 500 tempat tidur di RSUD dr Slamet, sebagai bentuk ikhtiar dalam menyelamatkan pasien yang terpapar Covid-19.

Pemkab Garut juga melakukan evaluasi berkaitan dengan pelaksanaan Iduladha 1442 H. Rudy menerangkan, Pemkab Garut sudah berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Garut berkaitan dengan pelaksanaan Iduladha ini. 

"Tentu kita berharap kondisi ini bisa dilaksanakan dengan baik, kami akan koordinasi dengan MUI, tetapi dalam konteks PPKM darurat yang ada di sekitar perkotaan, ini juga menerapkan prinsip-prinsip kedaruratan," kata dia.

Terakhir, evaluasi yang dilakukan Pemkab Garut adalah terkait dengan target vaksinasi. Rudy menjelaskan, pihaknya akan meningkatkan volume vaksinasi di Kabupaten Garut. Bahkan, Pemkab Garut siap melaksanakan 30 ribu vaksinasi, dan membuka kurang lebih 300 gerai di Kabupaten Garut, untuk meningkatkan akselerasi vaksinasi di wilayahnya.

"Kami siap dengan 30 ribu (vaksinasi), vaksinator kami siap, TNI Polri akan membuka gerai-gerai baru, Puskesmas juga akan membuka gerai, sehingga kami nanti ada kurang lebih 300 gerai ya, Puskesmas menganakan kembali di tempat-tempat mendekatkan masyarakat," kata dia. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
 
Berita Terpopuler