312.174 Warga Sultra Jalani Vaksinasi Covid-19

Untuk semua sasaran saat ini vaksinasi sudah mencapai 312.174

AP/Achmad Ibrahim
Seorang remaja menerima suntikan vaksin Sinovac (ilustrasi)
Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat, sebanyak 312.174 warga di provinsi itu sudah menjalani vaksinasi Covid-19 untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Juru Bicara Satgas Covid-19 Sultra La Ode Rabiul Awal di Kendari, Senin (12/7) mengatakan vaksinasi di daerah itu saat ini menyasar tenaga kesehatan, petugas publik, kelompok lanjut usia (lansia), masyarakat rentan dan umum, serta remaja. "Untuk semua sasaran saat ini vaksinasi sudah mencapai 312.174 orang dari target 2.035.781 sasaran," kata dia.

Baca Juga


Vaksinasi Covid-19 dosis pertama bagi tenaga kesehatan sudah diberikan kepada 23.204 atau 113,54 persen dari total 20.436 sasaran. Sementara dosis kedua sudah diberikan kepada 21.419 orang atau 104,81 persen dari sasaran.

Selanjutnya untuk petugas publik mencapai 196.667 orang atau 79,62 persen dari total 247.006 orang untuk dosis pertama. Lalu dosis kedua mencapai 77.218 orang atau 31,26 persen dari sasaran.

Sementara untuk kelompok lansia, penyuntikan dosis pertama sudah dilakukan kepada 15.265 orang atau 8,01 persen dari total 190.498. Lalu dosis kedua mencapai 5.763 orang atau 3,03 persen dari sasaran.

Berikutnya, masyarakat rentan dan umum sebanyak 76.969 orang atau 6,01 persen dari 1.281.431 sasaran. Lalu dosis kedua mencapai 5.090 atau 0,40 persen dari jumlah sasaran. "Untuk yang remaja baru mencapai 69 orang atau 0,02 persen dari 296.410 sasaran. Sementara penyuntikan dosis kedua belum ada yang dilakukan," katanya.

Pria yang akrab disapa Dokter Wayonk ini meminta semua pihak terus disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi molititas, meski telah menjalani vaksinasi.

Selain itu, ia mengajak masyarakat bersedia mengikuti vaksinasi yang secara ilmiah terbukti aman dan halal sebagai upaya membentuk kekebalan tubuh. "Protokol kesehatan 5M ini penting guna memutus mata rantai penyebaran dan menekan angka kasus Covid-19, apalagi vaksinasi belum menjangkau seluruh masyarakat di daerah kita," kata Wayonk menambahkan.

Satgas Covid-19 setempat juga mencatat data pasien terkonfimasi positif Covid-19 hingga 12 Juli 2021 sebanyak 12.839 orang. Sebanyak 10.595 dinyatakan sembuh dan 263 orang meninggal.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler