Sidebar

Indonesia butuh 3 ribu dokter dan 20 ribu perawat

Tuesday, 13 Jul 2021 10:01 WIB
Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan awal kepada anak usia 12-18 tahun yang akan menjalani vaksinasi COVID-19 di RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (10/7/2021). Dalam rangka Hari Anak Nasional, Dinas Kesehatan kota Palembang bekerja sama dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang menggelar vaksinasi massal COVID-19 terhadap anak usia 12-18 tahun dengan target 1.000 orang anak per hari.

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengakui saat ini pemerintah membutuhkan sekitar 20 ribu perawat dan 3 ribu dokter menyusul terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.


Budi menyatakan peningkatan kebutuhan ini juga terjadi lantaran adanya penambahan tempat tidur dan rumah sakit darurat.

"Kami sudah mengidentifikasi ada kebutuhan antara 16-20 ribu perawat," jelas Budi dalam konferensi pers virtual pada Senin.

Budi mengaku menyiapkan mahasiswa tahap akhir dan yang baru saja lulus kuliah untuk memenuhi kebutuhan perawat.

Sementara untuk tenaga dokter, pemerintah mengaku telah menyiapkan 3.900 mahasiswa kedokteran yang pada tahun ini menyelesaikan program magang untuk segera ikut terlibat membantu.

"Atas instruksi Bapak Presiden nanti kami akan bicara dengan Bapak Menteri Pendidikan bagaimana bisa menggerakkan perawat-perawat ini lebih cepat masuk ke praktik," tambah dia seperti dilansir Anadolu Agency.

Menteri Kesehatan pun memastikan pemerintah akan terus memperhatikan kesehatan para tenaga kesehatan, perawat, dokter, hingga bidan dalam penanganan pandemi Covid-19.

Untuk itu, pemerintah akan segera menambah perlindungan bagi tenaga kesehatan dengan melakukan vaksinasi dosis ketiga menggunakan vaksin Moderna.

"Rencananya akan sesegera mungkin sesudah kami merampungkan diskusi dengan asosiasi dokter, perawat, bidan untuk melakukan vaksinasi ketiga dengan Moderna," jelas dia.

Sebelumnya, akibat lonjakan kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir membuat fasilitas kesehatan khususnya di Pulau Jawa mengalami krisis.

Pemerintah pun mengubah sejumlah fasilitas di antaranya asrama haji hingga rumah susun di wilayah Jakarta untuk menjadi rumah sakit darurat Covid-19.

Namun ahli epidemiologi menilai upaya pemerintah menambah kapasitas dan membuat rumah sakit lapangan tidak sebanding dengan beban tenaga kesehatan yang sudah sangat tinggi dan tidak lagi bisa mengimbangi jumlah pasien yang harus ditangani.

Pada Senin, Indonesia mengumumkan 40.427 kasus baru Covid-19 yang merupakan catatan tertinggi selama pandemi Covid-19.

Menurut data yang dirilis Kementerian Kesehatan, total kasus menjadi 2.567.630.

Berita terkait

Berita Lainnya