9 Dzulhijah, Nabi Ibrahim Diberi Tahu Penyembelihan
IHRAM.CO.ID,JAKARTA-- Pada 9 Dzulhijah tepatnya hari Arafah Nabi Ibrahim diberi tahu oleh Allah SWT bahwa perintah menyembelih Ismail datang dari-Nya. Allah SWT menegaskan perintah penyembelihan itu bukan dari setan laknatullah.
"Oleh karena itulah hari itu disebut hari Arafah (hari tahu)," kata kata Ustadz Ahmad Rifa'i Rif'an dalam bukunya "Bahkan Tuhan Pun Berkurban".
Ustadz Ahmad memastikan Ibrahim bukan hanya berdialog dengan Tuhan sebagai sang pemberi wahyu, melainkan juga berkomunikasi dengan anak dan istrinya sebagai pihak yang akan menerima konsekuensi paling mengerikan dari wahyu penyembelihan itu. Nabi Ibrahim bermusyawarah dengan anak istrinya Siti Hajar dan Ismail, bagaimana pendapat keduanya tentang mimpi itu.
Kata Siti Hajar, "Apabila mimpi itu merupakan Wahyu Tuhan yang harus ditaati. "Maka saya berserah diri kepada-Nya yang sangat pengasih dan penyayang terhadap hamba-Nya," katanya.
Lalu bagaimana jawaban Ismail? "Ayahku! Apabila ini merupakan Wahyu yang harus kita taati, saya rela disembelih."
Jawaban ini didiabadikan dalam Alquran: "Wahai putraku sesungguhnya aku bermimpi seolah-olah aku menyembelihmu, pikirkanlah pendapatmu. Ia (Ismail) berkata Wahai Ayahku ke melaksanakan apa yang diperintahkan itu. Insya Allah engkau dapati aku akan bersabar".(QS Ash-Shaffat ayat 10).