Sidebar

Jawaban Syekh Qaradhawi Cium Hajar Aswad Bentuk Kesyirikan

Wednesday, 14 Jul 2021 21:34 WIB
Syekh Yusuf Al Qaradhawi membantah tudingan mencium hajar aswad bentuk syirik. Penjaga Hajar al-Aswad

IHRAM.CO.ID, — Sebagian tudingan ditujukan terhadap akvitias mencium hajar aswad di Kabah Masjidil Haram, Makkah. Aktivitas itu dianggap sebagai bentuk penyembahan. Benarkah demikian?

Baca Juga


Syekh Yusuf Al Qaradhawi menegaskan mencium Hajar Aswad bukan berarti kaum Muslimin Menyembahnya. Penegasan ini menjawab kaum orientalis, misionaris yang gemar menyiarkan syubhat-syubhat murahan bahwa kaum Muslimin menyembah hajar aswad di Makkah. 

"Bahwa mencium Hajar aswad bukan karena benda ini memiliki nilai sakral tertentu ataupun karena benda ini disembah," kata Syekh Yusuf al-Qaradhawi dalam bukunya '100 Tanya Jawab Haji dan Umroh 

Maka dari itu Syekh Yusuf menyarankan agar kita tidak disebut menyembah Hajar Aswad, maka kuam Muslimin ketika menciumnya membaca doa ma’tsur di dekat hajar aswad. Berikut lafadz doanya.

اللهم إيمانا بك ، وتصديقا بكتابك ، ووفاء بعهدك ، واتباعا لسنة نبيك محمد صلى الله عليه وسلم

"Ya Allah aku beriman kepada-Mu, percaya kepada kitab-Mu, setiapa kepada janji-Mu, dan mengikuti sunnah Nabi-Mu.” Dengan kata lain, doa ini seakan dia mengatakan:  

"Aku beriman kepadamu ya Allah, bukan kepada Hajar Aswad, aku mempercayai ajaran tauhid, bukan kepercayaan berhala, dan aku selalu setia pada janji-Mu untuk mengamalkan ajaran tauhid." 

Doa ini sebagaimana yang difirmankan Allah SWT dalam surat Yasin ayat 60-61 yang artinya:   

 أَلَمْ أَعْهَدْ إِلَيْكُمْ يَا بَنِي آدَمَ أَنْ لَا تَعْبُدُوا الشَّيْطَانَ ۖ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ وَأَنِ اعْبُدُونِي ۚ هَٰذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ

"Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu, hai Bani Adam, supaya kamu tidak menyembah setan. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu. dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus."

Syekh Yusuf memastikan tauhid atau mengesakan Allah SWT adalah inti sekaligus roh Islam. Oleh sebab itu, ibadah haji tidak mengandung sesuatu pun yang menodai tauhid ini. 

"Hajar aswad adalah titik tolak tawaf. Dari Hajar Aswad inilah tawaf dimulai dan sekaligus diakhiri," katanya. Selain itu, Haji adalah ibadah yang sarat dengan bahasa lambang atau simbol. Apa arti bahasa lambang itu tanya Syekh Yusuf? 

Dia mecontohkan, jika kita melihat setiap negara pasti memiliki bendera, yakni secarik kain yang bertuliskan sesuatu, atau berwarna merah putih atau kuning, atau bergambar bintang atau sesuatu yang lain. Tetapi bendera itu dianggap sebagai lambang negara.  

Siapapun yang berani menginjak-nginjak atau menghina lambang tersebut sama saja menghina negara. Itulah sebabnya kita lihat sekarang, ketika penduduk Palestina ingin membuat jengkel orang-orang Israel mereka cukup membakar bendera Israel. “ Itulah yang disebut dengan bahasa lambang atau simbol," katanya. 

Berita terkait

Berita Lainnya