Makkah Mulai Terima Kedatangan Jamaah Haji
IHRAM.CO.ID, JEDDAH -- Jamaah haji telah tiba di Masjidil Haram, Makkah pada Sabtu (17/6) untuk melakukan tawaf melalui empat titik masuk yang dirancang untuk membatasi penyebaran virus corona. Arab Saudi yang biasa menerima jamaah hampir 2,5 juta orang setiap tahun, telah membatasi jumlah jamaah menjadi 60 ribu akibat pandemi Covid-19.
Jamaah yang diizinkan untuk melakukan haji terdiri dari berbagai negara bagian dan harus sepenuhnya sudah vaksinasi. Menurut rencana penyelenggaraan haji tahun ini, jamaah haji berkumpul di empat lokasi masuk utama, yaitu Al-Taneem, Al-Shara'i, pos pemeriksaan Kor, dan zona keamanan Al-Shumaisi.
Pemeriksaan keamanan dan kesehatan dilanjutkan dengan bus untuk membawa rombongan haji ke Masjidil Haram. Setelah selesai, mereka meninggalkan Masjidil Haram melalui stasiun pengelompokan Bab Ali yang membawa mereka ke tempat tinggal sementara di dekat tempat-tempat suci.
Dengan suhu 41 derajat celsius di Makkah, sebagian besar jamaah haji terlihat membawa payung untuk melindungi diri dari teriknya matahari. Personel keamanan dan pekerja sipil memantau pergerakan mereka, memastikan semua prosedur kesehatan diikuti.
Juru Bicara Kementerian Haji dan Umrah, Hisham Saeed, mengatakan setiap tiga jam 6.000 jam diharapkan memasuki Masjidil Haram untuk melakukan tawaf. Setelah selesai, para petugas akan melakukan sterilisasi untuk memastikan aturan keamanan yang maksimal.
Semua pintu masuk ke Makkah dipantau oleh petugas keamanan dan kamera pencitraan termal untuk mencegah orang tanpa izin haji mengakses tempat-tempat suci.
“Pasukan Mujahidin memantau pegunungan di sekitar Makkah, memastikan tidak ada orang-orang yang tidak memiliki izin haji bisa mengakses situs-situs suci,” kata Komandan Pasukan Keamanan Haji Mayjen, Zayed bin Abdulrahman al-Tuwayan, dalam konferensi pers, dilansir Arab News, Ahad (18/7).
Menurut Asisten Komandan Pasukan Keamanan Haji untuk Masjidil Haram, Mayor Jenderal Mohammed al-Bassami, para pejabat bekerja sama dengan otoritas kesehatan untuk melindungi jamaah dan mencegah penyebaran virus korona selama haji. Pasukan keamanan haji memiliki tingkat koordinasi yang sangat tinggi dengan Kementerian Kesehatan Saudi.
Haji, ibadah tahunan yang diselenggaran umat Islam, adalah salah satu dari lima rukun Islam. Semua Muslim yang mampu setidaknya diminta untuk melakukannya sekali dalam hidup.