Sidebar

Palu Siapkan 86 Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Asrama Haji

Sunday, 25 Jul 2021 18:38 WIB
Palu Siapkan 86 Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Asrama Haji. Pekerja memasang pagar barikade di jalan menuju gedung Asrama Haji Transit di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (23/7/2021). Pemerintah setempat akan mengalihfungsikan asrama haji tersebut menjadi rumah sakit darurat penanganan COVID-19 menyusul kenaikan kasus positif di wilayah itu lebih dari 200 persen sejak Juli 2021.

IHRAM.CO.ID, PALU -- Pemerintah Kota Palu di Provinsi Sulawesi Tengah menyiapkan 86 tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19 di Asrama Haji Transit Palu. "Untuk sementara sejumlah gedung Asrama Haji dikelola Rumah Sakit Anutapura dan saat ini sudah ada 46 tempat tidur siap digunakan, sedangkan sisanya sedang dalam proses persiapan," kata Kepala Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Anutapura Palu Herry Mulyadi, Ahad (25/7).

Baca Juga


Ia menjelaskan, Asrama Haji Transit Palu difungsikan sebagai tempat perawatan pasien Covid-19 untuk mendukung RSUD Anutapuradalam menangani penderita infeksi virus corona. "Pasien dengan gejala berat perawatannya tetap dilaksanakan di Anutapura ruangan sentral Covid-19, sedangkan pasien dengan gejala sedang akan kami rawat di Asrama Haji," kata Herry.

Menurut dia, Pemerintah Kota Palu berkoordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Tengah untuk memfungsikan Asrama Haji Transit Palu sebagai tempat perawatan penderita Covid-19. "Sudah ada persetujuan, dan gedung ini sangat membantu, memudahkan proses pelayanan kesehatan, khususnya penanganan Covid-19," katanya.

Ia menjelaskan RSUD Anutapura sudah beberapa kali melakukan penambahan tempat tidur pasien dan saat ini rumah sakit menyediakan 100 lebih tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19. Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Palu Ilham mengatakan penambahan tempat perawatan pasien untuk mempercepat penanganan penderita infeksi virus corona.

Kendati demikian, upaya mengendalikan penularan Covid-19 membutuhkan dukungan penuh dari masyarakat. "Menekan angka kasus ini harus didukung dengan kesadaran warga patuh terhadap protokol kesehatan. Pemerintah saat ini sudah melakukan upaya pengendalian, jika masyarakat belum mempedomani prokes, sulit menekan kasus penularan," kata Ilham.

Berita terkait

Berita Lainnya