Bima Sebut Ganjil-Genap di Kota Bogor Dipuji Dua Menteri

Menurut Bima, Menko Airlangga dan Menhub Budi memuji kebijakan Pemkot Bogor.

Republika/Shabrina Zakaria
Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
Rep: Shabrina Zakaria Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kebijakan ganjil-genap di Kota Bogor kembali diterapkan mulai Senin (26/7) hingga Ahad (1/8). Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengeklaim, ganjil-genap di Kota Bogor mendapatkan apresiasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Bima mengatakan, apresiasi tersebut disampaikan ketika kedua menteri tersebut mendatangi Balai Kota Bogor pada Ahad (25/7) sore. Sebelum memberikan bantuan sembako untuk para ojek online (ojol), sopir angkutan kota, dan bus, kata Bima, Airlangga dan Budi memuji kebijakan yang diambil Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.

"Tadi kita sama-sama evaluasi penyekatan. Pak Menhub dan Pak Menko apresiasi sistem ganjl-genap yang dilakukan di Kota Bogor karena itu lebih efektif dan efisien,” kata Bima di Kota Bogor, Ahad malam WIB.


Dibandingkan dengan penyekatan yang diterapkan pada PPKM Darurat sebelumnya, menurut Bima, penyekatan lebih membutuhkan energi yang besar dan tingkat keterpaparan yang tinggi di antara para petugas.

“Tapi, bukan berarti penyekatan ditinggalkan, tapi ditambah dengan sistem ganjil-genap yang diapresiasi Pak Menhub dan Pak Menko. Mungkin akan dijalankan di kota-kota lain," ujar Bima.

Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro menyampaikan, Satgas Covid-19 Kota Bogor resmi memperpanjang sistem ganjil-genap pada hari kerja untuk membatasi mobilitas masyarakat. Ganjil-genap akan kembali diterapkan selama sepekan ke depan, mulai Senin (26/7) hingga Ahad (1/8).

"Tidak hanya pada akhir pekan, dan ini akan berlangsung selama satu pekan ke depan. Hari Ahad pekan depan kita akan umumkan lagi perpanjangannya,” ujarnya.

Susatyo mengatakan, ganjil-genap akan diterapkan selama 24 jam di 17 titik sekat, dengan empat pola yang akan dilakukan berdasarkan evaluasi ukuran kepadatan lalu lintas setiap jam. Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan pengawasan di sentra perdagangan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler