BTN Salurkan Kredit dan Pembiayaan Rp 265,9 Triliun

KPR subsidi masih menjadi motor utama penggerak penyaluran kredit BTN.

Antara/Seno
Warga berjalan di perumahan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bank BTN di Kelurahan Tegal Gede, Sumbersari, Jember, Jawa Timur, Kamis (9/3).
Rep: Novita Intan Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mencatatkan penyaluran kredit dan pembiayaan sebesar Rp 265,9 triliun pada kuartal dua 2021. Adapun realisasi ini tumbuh 5,59 persen dari Rp 251,83 triliun pada periode 


Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan pertumbuhan tersebut berada jauh di atas rata-rata industri perbankan nasional. Data Bank Indonesia merekam, pertumbuhan kredit industri perbankan nasional hanya tumbuh sebesar 0,45 persen yoy per Juni 2021.

“BTN terus mencatatkan pertumbuhan positif pada penyaluran kredit dan pembiayaan level 5,59 persen yoy ditopang laju pertumbuhan KPR Subsidi. Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut juga disertai dengan perbaikan kualitas dan peningkatan pencadangan untuk menjaga bisnis terus tumbuh berkelanjutan,” ujarnya saat konferensi pers virtual, Rabu (28/7).

Menurutnya kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi masih menjadi motor utama penggerak penyaluran kredit BTN dengan kenaikan sebesar 11,17 persen yoy menjadi Rp 126,29 triliun. Kemudian KPR Non-subsidi tumbuh 0,90 persen yoy menjadi Rp 80,59 triliun. 

Selanjutnya kredit konsumer non-perumahan meningkat 17,47 persen yoy menjadi Rp 5,43 triliun. Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross membaik sebesar 61 bps ke level 4,10 persen dari 4,71 persen pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan NPL tersebut juga disertai peningkatan pencadangan sebesar 1.282 bps dari 107,90 persen menjadi 120,72 persen.

Dari sisi aset, BTN mencatatkan sebesar Rp 380,51 triliun atau melonjak sebesar 20,95 persen yoy dari Rp 314,60 triliun pada periode yang sama tahun lalu. 

“Bagi kami, tumbuh positif dan berkelanjutan merupakan prioritas kami terutama dalam menghadapi berbagai tantangan masa yang akan datang,” ucapnya.

Ke depan BTN juga berkomitmen untuk membantu masyarakat termasuk nasabah atau debiturnya yang terdampak gelombang kedua Covid-19 dan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM). Selain menyalurkan berbagai bantuan sosial, perseroan juga tetap memberikan fasilitas restrukturisasi bagi nasabah atau debitur terdampak.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler