5 Jenis Hepatitis Akibat Virus, Kenali Cara Pencegahannya

Hepatitis yang disebabkan oleh virus ada lima jenis, yakni A, B, C, D, dan E.

Antara/Asprilla Dwi Adha
Kasus Hepatitis A sempat merebak di Depok, Jawa Barat, pada akhir 2019 lalu. Hepatitis A, B, C, D, dan E semuanya disebabkan oleh virus dan dapat dicegah.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Risiko infeksi virus hepatitis bisa meningkat akibat berbagi jarum suntik, hubungan seks yang tak aman, dan konsumsi alkohol yang tinggi. Praktik higienitas yang baik merupakan salah satu kunci untuk menurunkan risiko penularan hepatitis.

Pada dasarnya, hepatitis merupakan kondisi inflamasi atau peradangan pada hati yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus. Hepatitis dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius bila tak tertangani dengan baik.

"Hati merupakan sebuah organ penting yang memproses nutrien, menyaring darah, dan melawan infeksi, ketika dia terinflamasi atau rusak, fungsinya akan terpengaruh," ungkap konsultan gastroenterologi dari Fortis Hospital Kalyan Dr Rakesh Patel, seperti dilansir Indian Express, Kamis (29/7).

Hepatitis yang disebabkan oleh virus terdiri dari lima jenis. Kelima jenis tersebut adalah hepatitis A, B, C, D, dan E.

Baca Juga


Hepatitis A
Hepatitis A tidak menyebabkan infeksi kronis dan biasanya tak menyebabkan komplikasi. Organ hati pun umumnya dapat membaik dalam kurun waktu beberapa bulan.

Kematian pada kasus hepatitis bisa disebabkan oleh gagal hati, dan terkadang pasien hepatitis A dengan infeksi akut membutuhkan transplantasi hati. Hepatitis A bisa dicegah dengan vaksinasi.

Hepatitis B
Hepatitis B dapat ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti darah, sekresi vagina, atau air mani. Penggunaan obat terlarang dengan jarum suntik, melakukan hubungan seksual atau menggunakan alat cukur yang sama dengan orang terinfeksi juga dapat meningkatkan risiko penularan hepatitis B.

Semakin muda usia seseorang terkena hepatitis B, semakin besar kemungkinan penyakit tersebut menjadi kronis. Penderita hepatitis B pun bisa membawa dan menularkan virus tanpa merasa bahwa dirinya sakit. Hepatitis B dapat dicegah melalui vaksinasi.

Hepatitis C
Pada kasus hepatitis C, sekitar 75-85 persen pasien mengalami infeksi hati kronis. Hepatitis C kerap muncul tanpa gejala. Saat ini belum tersedia vaksin untuk mencegah hepatitis C.

Hepatitis D
Hepatitis D hanya terjadi pada orang-orang yang terinfeksi oleh virus hepatitis B. Individu yang sudah vaksinasi hepatitis B akan terlindungi dari risiko penularan hepatitis D.

Hepatitis E
Sedangkan untuk hepatitis E, ini merupakan jenis yang menular melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi dengan virus hepatitis E. Hepatitis E merupakan kasus yang umum di dunia. Meski vaksin sudah tersedia untuk hepatitis E, ketersediaannya belum menyebar rata.

Hepatitis pada dasarnya merupakan penyakit yang dapat dicegah. Selain vaksinasi, ada beberapa upaya pencegahan lain yang juga penting untuk diterapkan. Berikut ini adalah beberapa upaya pencegahan hepatitis tersebut.

Pencegahan Hepatitis A dan E
Menjaga kebersihan dan praktik higienitas yang baik merupakan kunci penting dalam mencegah penularan hepatitis A dan E. Praktik menjaga kebersihan ini penting untuk diterapkan di mana pun, termasuk ketika sedang berpergian.

Saat berpergian, usahakan untuk menghindari beberapa hal yang dapat berpotensi menjadi sumber penularan hepatitis A dan E. Hal-hal tersebut meliputi air lokal, es batu, kerang dan tiram yang mentah atau kurang matang, dan buah serta sayuran mentah.

Pencegahan Hepatitis B, C, dan D
Ketiga jenis hepatitis ini dapat ditularkan melalui darah yang terkontaminasi. Hal ini dapat dihindari dengan cara tidak berbagi jarum suntik, tidak menggunakan alat cukur yang sama dengan orang lain, tidak menggunakan sikat gigi orang lain, dan tidak menyentuh darah yang tercecer.

Pencegahan Hepatitis B dan C
Hepatitis B dan C juga dapat menular melalui hubungan seksual dan kontak seksual yang intim. Oleh karena itu, penting untuk menjauhi praktik hubungan seks bebas dan tak aman.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler