Sidebar

Gubernur: Sumbar Identik dengan Ekonomi Syariah  

Tuesday, 03 Aug 2021 21:52 WIB
Pelajar berjalan di halaman depan Masjid Rao Rao, Sungai Tarab, Tanah Datar, Sumatera Barat, Jumat (12/3/2021). Masjid yang selesai dibangun pada 1916 tersebut merupakan bangunan cagar budaya dengan perpaduan arsitektur Melayu (Minangkabau), Eropa (Italia dan Belanda), dan Timur Tengah (Persia).

IHRAM.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi, mengatakan ekonomi syariah dan masyarakat Minangkabau ibarat dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Menurut Mahyeldi, Sumbar punya potensi dapat berhasil pengembangan ekonomi syariah.

Baca Juga


"Lebih dari 95 persen masyarakat Sumbar adalah muslim karena itu potensi dan peluang untuk pengembangan ekonomi syariah menjadi sangat besar," kata Mahyeldi, saat membuka FESMina (Festival Ekonomi Syariah Minangkabau) sekaligus launching “Minangkabau Berwakaf” di Bank Indonesia wilayah Sumbar, Selasa (3/8).

Mahyeldi menyebut dengan mayoritas masyarakat muslim Sumbar memiliki potensi dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf  yang sangat besar dapat mendorong dan menggerakkan perekonomian masyarakat

Potensi lainnya Sumbar juga ditetapkan sebagai salah satu daerah  tujuan wisata berbasis syariah berdasarkan Rencana Induk Pariwisata Nasional tahun 2015 – 2025, dan saat ini Sumatera  Barat sedang mengembangkan destinasi wisata halal.

 

 

Berita terkait

Berita Lainnya