Fintech Syariah Asal Inggris Kejar Pasar Muslim Global
IHRAM.CO.ID, LONDON — Adanya pertumbuhan pasar fintech Islam di Inggris, membuat Islamic Finance Guru (IFG) mampu mengumpulkan modal yang cukup besar. Hingga kini, startup yang berbasis di Inggris itu telah mengumpulkan 3 juta poundsterling (Rp 60 miliar) dari Outward VC dan B&Y Venture Partners.
Jumlah investasi tersebut, akan digunakan untuk mendukung pertumbuhan IFG dengan mengembangkan produknya lebih lanjut. Berdasarkan keterangannya, IFG berencana untuk fokus pada komunitas Muslim Inggris terlebih dahulu, walaupun ambisi startup dikatakan mencakup global.
Dikatakan, platform IFG didirikan oleh mantan pengacara dan lulusan Oxford, Ibrahim Khan dan Mohsin Patel. Mereka, memfokuskan kombinasi saran investasi dan hukum Islam klasik ke produk keuangan dan mitra.
“Kami ingin membantu mengembalikan seperempat populasi dunia menjadi seimbang. Sudah terlalu lama Muslim tidak memiliki akses yang sama untuk berinvestasi dan keuangan seperti orang lain, dan kami sangat termotivasi untuk mengubahnya,” ujar Khan dikutip City Am, Kamis (5/8).
Awalnya, platform yang didirikan sebagai blog sederhana pada 2015 silam itu, bertujuan untuk membuat dunia keuangan lebih mudah diakses oleh umat Islam. Namun seiring waktu, menurut Co-founder Patel, pihaknya berusaha membangun platform keuangan Islam yang terukur, terpadu, dan dipersonalisasi yang bertindak sebagai toko serba ada bagi umat Islam yang ingin berinvestasi dan melacak investasi mereka.
Lebih lanjut, Ghaith Yafi, Managing Partner di B&Y, sebuah perusahaan modal ventura, mengakui ada minat yang meningkat untuk layanan IFG. “Muslim membentuk sekitar 20 persen dari populasi dunia, namun mulai kini, mereka terus terlayani oleh bank dan fintech,” katanya.
Menurut Yafi, tujuan akhirnya adalah membuat perusahaan fintech itu menjadi sebesar ‘Amazon’ bagi keuangan Islam. Sebagai informasi, menurut data terbaru dari Dinar Standard, memperkirakan jika pasar fintech syariah global akan mencapai 128 miliar dolar AS pada 2025, meningkat 161 persen dari angka tahun 2020.