Proyek Labuan Bajo Dinilai Sesuai Prinsip Berkelanjutan

Pariwisata berkelanjutan berprinsip untuk memberdayakan masyarakat.

Antara/Muhammad Adimaja
Sebuah kapal wisata pinisi melintas di perairan dekat Dermaga Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, beberapa waktu lalu. Proyek destinasi Labuan Bajo dinilai sesuai prinsip berkelanjutan.
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno memastikan Kemenparekraf terus mengedepankan prinsip-prinsip pariwisata berkualitas dan berkelanjutan dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Destinasi Super Prioritas (DSP) Labuan Bajo, termasuk DSP serta destinasi lainnya di Tanah Air.

Ia mengatakan, pengembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan adalah pengembangan pariwisata yang memperhatikan saksama dampak terhadap lingkungan, sosial, budaya, makhluk hidup, dan ekonomi untuk masa kini dan masa depan bagi masyarakat lokal maupun wisatawan. Sehingga dapat menggerakkan ekonomi dan membuka lapangan kerja.

Dalam penerapannya, pariwisata berkelanjutan memiliki prinsip untuk memberdayakan masyarakat melalui kebudayaan dan kearifan lokal yang ada. Sejalan dengan itu melestarikan alam dan meningkatkan kesejahteraan, serta ditambah aspek pengelolaan secara profesional.

"Jadi tidak semata-mata memperhitungkan dampak ekonomi, tapi juga dampak yang akan terjadi terhadap lingkungan dan sosial budaya masyarakatnya," kata Sandiaga dalam pernyataan resminya dikutip Republika.co.id, Jumat (6/8).

Oleh karena itu, dalam pengembangan pariwisata di Labuan Bajo, khususnya di zona pemanfaatan Taman Nasional Komodo, harus memperhatikan hal-hal menyangkut aspek lingkungan, budaya, dan kearifan lokal. Sehingga konsep wisata premium yang disiapkan pemerintah di Labuan Bajo, benar-benar terwujud.

Baca Juga


 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler