Korea Utara Selidiki Remaja yang Dengar Lagu BTS
Sejumlah siswa yang mengikuti pelatihan Red Youth Guard kedapatan dengar lagu BTS.
REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara dilaporkan sedang menyelidiki sejumlah siswa sekolah menengahnya yang kedapatan bernyanyi dan menari dengan lagu grup K-pop BTS. Dilansir Korea Boo pada Jumat (6/8), sebuah sumber di Provinsi Pyongyan Selatan menyatakan, para siswa tersebut adalah peserta pelatihan Red Youth Guard di negara sosialis itu.
Red Youth Guard merupakan organisasi pelatihan militer remaja. Saat istirahat, para siswa itu kedapatan mendengarkan lagu BTS "Blood, Sweat, & Tears" di pemutar MP3 dan mengikuti liriknya.
Sebuah cabang lokal Partai Pekerja Korea Utara dan keamanan negara diberi tahu bahwa sejumlah kadet Red Youth Guard telah mendengarkan lagu BTS. Para siswa tersebut sedang diselidiki karena diduga terlibat dalam pelanggaran regulasi tentang ideologi dan budaya reaksioner.
Di bawah undang-undang yang disahkan oleh Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un pada Desember 2020, warga negara yang kedapatan memiliki atau menonton konten hiburan Korea Selatan akan dijatuhi hukuman lima tahun hingga 15 tahun di kamp kerja paksa. Selain itu, warga negara yang ketahuan berbicara, menulis, atau bernyanyi dalam gaya Korea Selatan dapat menghadapi kerja paksa hingga dua tahun.
Terlepas dari hukuman yang lebih ketat untuk mengonsumsi media Korea Selatan, sebuah sumber mengatakan kepada Seoul Pyongyang News bahwa lagu-lagu BTS populer di kalangan pemuda Korea Utara. Remaja Korea Utara juga mengetahui bahwa BTS berkali-kali menduduki puncak tangga lagu Billboard.
Pada Agustus 2020, tiga tentara Korea Utara ditangkap juga karena mendengarkan dan menari mengikuti lagu BTS "Blood, Sweat, & Tears".